Wikileaks: Hillary Clinton sebut Saudi dan Qatar danai ISIS
Merdeka.com - Situs pembocor dokumen rahasia Wikileaks kembali merilis dokumen surat elektronik (surel) yang diduga memuat perbincangan antara Hillary Clinton, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, dan Ketua Tim Kampanyenya John Podesta.
Sebanyak 2.000 surel yang dipublikasikan dua hari lalu itu adalah gelombang kedua selama empat hari belakangan yang dibocorkan oleh Julian Assange, pendiri Wikileaks. Dia sebelumnya sudah menyatakan akan membocorkan 50 ribu surel Podesta yang akan memperlihatkan seperti apa sebenarnya sosok Hillary Clinton.
Surat kabar the Independent, Selasa (11/10), pada percakapan Agustus 2014 Clinton membeberkan delapan poin strategi untuk mengalahkan kelompok militan ISIS kepada Podesta yang saat itu menjadi penasihat Presiden Barack Obama.
-
Siapa yang membantu Osama Bin Laden? Pada tahun 1996, di bawah tekanan internasional yang besar, Sudan mengusir bin Laden dan dia kembali ke Afghanistan, di mana dia menerima perlindungan dari milisi Taliban yang berkuasa.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
Pada akhirnya pemerintahan Obama mengambil tindakan yang sama seperti yang disarankan Clinton.
Dalam surel itu Clinton menyebut Arab Saudi dan Qatar sebagai negara yang diam-diam mendanai dan memasok logistik kepada ISIS meski selama ini AS dan sejumlah negara Sunni di Teluk mengatakan berkoalisi untuk menumpas ISIS.
"Di saat operasi militer menunjukkan kemajuan, kita perlu menggunakan aset intelijen dan diplomatik untuk menekan pemerintah Qatar dan Arab Saudi yang selama ini secara diam-diam mendanai dan memberikan dukungan logistik kepada ISIS dan kelompok radikal Sunni lain di Timur Tengah," tulis Clinton ketika itu.
Pemerintah Saudi dan Qatar selama ini selalu menyangkal mendanai ISIS, meski kelompok militan dan kedua negara itu sama-sama musuh rezim Basyar al-Assad di Suriah. Perwakilan kedutaan kedua negara itu di London belum berkomentar ketika dimintai keterangan.
Sejumlah kalangan beranggapan dibocorkannya surel Podesta ini masih satu rangkaian dengan bocornya surel pada Konvensi Nasional Demokrat. Mereka juga mencurigai pemerintah Rusia terlibat menggunakan Wikileaks untuk mengganggu pemilu presiden Amerika bulan depan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaQatar merupakan tempat beberapa pemimpin politik Hamas bermarkas.
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaMedia berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas.
Baca SelengkapnyaMedia Saudi Al-Arabiya memuat pemberitaan yang bias pro-Israel dalam perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaHouthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu terjadi ketika Israel meningkatkan serangan udara ilegalnya di wilayah Suriah.
Baca Selengkapnya