WNI kembali disandera, RI desak pengamanan laut Filipina diperkuat
Merdeka.com - Belum usai drama penyanderaan 10 anak buah kapal asal Indonesia oleh kelompok mengaku sebagai Abu Sayyaf, kali ini empat ABK WNI kembali diculik dan ditawan perompak. Diduga kuat perompak berasal dari kelompok militan yang sama.
Untuk mengetahui informasi terkini mengenai insiden kemarin petang, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menghubungi pihak perusahaan yang kapalnya menjadi korban perompakan. Identitas para sandera masih belum diungkap oleh pemerintah.
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menjelaskan kepada merdeka.com, Sabtu (16/4) dini hari, pihaknya sekaligus bergegas melakukan koordinasi dengan pemerintah Malaysia. Pasalnya, pembajakan yang baru saja terjadi lokasinya adalah wilayah perbatasan Malaysia-Filipina.
-
Siapa yang menyerang kapal di Teluk Aden? Serangan Houthi menargetkan sebuah kapal komersial yang berlayar melalui Teluk Aden.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kenapa para pelaut Indonesia membajak kapal De Zeven Provincien? Mereka yang membajak kapal ini sudah diperingatkan untuk bersandar, tetapi mereka tidak menggubris karena alasan hanya berunjuk rasa atas pemotongan gaji dan penangkapan teman-temannya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mengingat banyaknya pembajakan yang terjadi akhir-akhir ini di daerah yang sama, pemerintah Indonesia meminta negara-negara bersangkutan, dalam hal ini Malaysia dan Filipina, untuk memperketat keamanan perairannya masing-masing.
"Indonesia mengajak negara-negara tetangga untuk meningkatkan keamanan," ujar pria kerap disapa Tata itu.
Ilustrasi militan Abu Sayyaf di selatan Filipina (c) 2016 youtube.com
Tata menuturkan pemerintah Indonesia siap mengambil langkah-langkah strategis megatasi pembajakan yang sering terjadi di wilayah rawan tersebut. Meski demikian, belum bersedia mengungkap detail tindak lanjut pemerintah dalam waktu dekat merespons situasi darurat ini.
Sedangkan untuk mengetahui keadaan para ABK, Tata mengaku pihak Konsulat RI di Tawau sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.
"Konsulat RI Tawau terus melakukan koordinasi dengan otoritas Malaysia yang ada di wilayah tersebut. Kami juga berkoordinasi langsung dengan manajemen perusahaan untuk mendapat informasi mengenai detil peristiwa tersebut," kata Tata.
Sebelumnya diberitakan, Jumat (15/6), pukul 18.31 terjadi pembajakan dua kapal berbendera Indonesia, yaitu kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi, di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. Kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, saat menuju Tarakan.
Kapal membawa 10 orang ABK WNI. Dalam peristiwa tersebut satu orang ABK tertembak, lima orang selamat dan empat orang diculik. Seorang yang terluka sudah mendapat perawatan.
Lima ABK lainnya yang selamat sudah dibawa oleh Polisi Maritim Negeri Jiran ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia. Tata menyebutkan kondisi ABK yang terluka tembak dalam kondisi stabil.
Dengan terjadinya perompakan kemarin petang, artinya kemungkinan besar Abu Sayyaf total menyandera 14 WNI. Lokasi para sandera masih belum diketahui secara pasti sampai sekarang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca Selengkapnya