WNI Muslim Jelaskan Bedanya Ibadah Kurban di Jepang dan Indonesia
Merdeka.com - Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang menjelaskan perbedaan cara berkurban umat muslim warga negara Indonesia (WNI) di Jepang dengan di Indonesia.
Penanggung Jawab Idul Adha KMII Jepang Muhammad Alif di Tokyo, Senin mengatakan terdapat dua pilihan cara berkurban bagi muslim Jepang, yakni kurban yang dilaksanakan di Indonesia dan di Jepang.
“Kita membuka untuk berkurban ada dua kategori, pelaksanaan kurban di Indonesia dan di Jepang,” katanya, seperti dilansir Antara, Senin (11/7).
-
Bagaimana cara merayakan Idul Adha? Di waktu istimewa ini, saling berbagi ucapan menjadi hal yang tak boleh dilewatkan.
-
Mengapa umat muslim dianjurkan berkurban? Setiap muslim yang memiliki kemampuan harta dianjurkan untuk berkurban. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam QS Al-Kautsar ayat 2, yang artinya: “Maka dirikanlah salat karena Rabbmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.“ (QS. Al-Kautsar: 2)
-
Gimana cara khutbah Idul Adha? Tata cara khutbah Idul Adha menjadi salah satu hal penting untuk diketahui. Salah satu yang membedakan salat Idul Adha dengan ibadah lainnya ialah khutbahnya. Khutbah menjadi tanda di mana Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
-
Siapa saja yang wajib berqurban? Qurban adalah ibadah yang dibebankan kepada mereka yang mukallaf yaitu berakal, baligh, dan memiliki kesanggupan sebagaimana umumnya suatu ibadah.
-
Apa makna dari kurban di Idul Adha? Berkurban mengajarkan umat Muslim untuk melatih keikhlasan dalam beribadah. Sebagai bentuk pengorbanan harta dan hewan yang dimiliki, umat Muslim diajak untuk berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan yang langsung dari manusia, melainkan hanya mencari ridha Allah SWT semata.
Untuk pelaksanaan di Indonesia, warga membayar uang kurban sesuai dengan harga hewan kurban melalui KMII, kemudian pemotongan dan pendistribusian dilaksanakan di Indonesia dibantu dengan beberapa pihak yang sudah bekerja sama, di antaranya Dompet Dhuafa, Lazismu, Human Initiative dan Lazisnu.
Sementara itu, untuk pelaksanaan kurban di Jepang, KMII juga memfasilitasi untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di rumah pemotongan hewan.
“Jadi, tidak dilakukan di tempat (masjid). Kemudian, karena regulasi di Jepang sebelum melakukan distribusi daging, kita harus membekukan dulu. Itu yang sedikit berbeda dari Indonesia. Besoknya baru kita bisa edarkan,” katanya.
Dia menyebutkan biasanya dilakukan di rumah potong di Saitama, utara Tokyo. Proses pemotongan juga bekerja sama dengan Chiba Islamic Culture Centre (CICC) yang merupakan koordinator se-Jepang.
Terkait target penerima daging kurban, Alif mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan masjid-masjid di daerah di Jepang sebagai kantung-kantung pendistribusian untuk selanjutnya dibagikan kepada jemaah.
“Dibagikan sendiri tujuannya itu ke mualaf-mualaf yang ada di Jepang dan kita bekerja sama dengan berbagai komunitas masjid yang ada di Jepang,” katanya.
Adapun harga hewan kurban untuk di Indonesia, di antaranya kambing mulai 21.000-24.000 yen (Rp2,3-Rp2,6 juta) dan sapi, yakni 1/7 sapi 21.000 yen (Rp2,3 juta).
Untuk sapi di Jepang, 1/7 sapi wagyu seharga 50.000 yen ditambah biaya pengiriman 3.000 yen. Sementara itu, satu ekor sapi dengan berat rata-rata 294 kilogram dibandrol 350.000 yen ditambah 20.000 yen biaya pengiriman, tergantung lokasi di Jepang.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Sano, Zakaria, mengatakan pihaknya menerima untuk pemotongan hewan kurban.
“Alhamdulillah kemarin sekitar 400 warga Indonesia berkumpul untuk shalat Ied,” katanya.
Setelah Shalat Idul Adha, kegiatan selanjutnya pemotongan hewan kurban di masjid yang berada di Prefektur Tochigi itu.
“Walaupun hanya dua ekor kambing. Karena dagingnya sedikit enggak sesuai dengan jumlah jemaah, kita masak dan dimakan bersama,” ujarnya.
Salah seorang WNI di Jepang Lydia Wanta mengatakan ia memilih untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di Indonesia dengan menitipkan kepada orang kepercayaannya, yakni guru ngaji tahun ini.
“Tahun ini berkurban di Indonesia. Tahun ini saya lewat individu, kita bilang ke guru ngaji,” katanya.
Ia juga mengaku sebelumnya pernah berkurban melalui lembaga meskipun keduanya tidak ada kendala yang berarti.
“Mungkin perubahan rate saja karena sekarang kan rate yen lagi jatuh, kalau in case perubahannya drastis kita transfer lagi lewat rupiah,” ujarnya.
Lidya pun berikut suami dan ibunya memilih berkurban kambing untuk tahun ini karena menghindari penyakit kuku dan mulut yang belum lama ini banyak menyerang sapi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketentuan kurban yang benar adalah kurban yang sesuai hukum dan syariat Islam.
Baca SelengkapnyaKumpulan doa menyembelih hewan kurban lengkap dengan niatnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merayakan Idul Adha tahun ini di Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di wilayah Kota Depok, Jawa Barat merayakan hari raya Iduladha dengan belajar tata cara berkurban.
Baca SelengkapnyaIni menjadi momen pertama kalinya nenek 76 tahun ini memakai pakaian panjang dan hijab.
Baca SelengkapnyaMelalui kata-kata ajakan qurban yang penuh semangat dan inspirasi, kita dapat menyebarkan pesan kebaikan dan kemuliaan yang terkandung dalam ibadah kurban.
Baca SelengkapnyaIdul Adha bertepatan dengan pelaksanaan haji dan tradisi kurban.
Baca SelengkapnyaTradisi Ramadan di Indonesia membuat mahasiswa asing UI terkesan.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden PKS Ahmad Syaikhu, sejatinya kurban berasal dari bahasa Arab, yang berarti dekat dalam dimensi spiritual maupun sosial.
Baca SelengkapnyaBetapa nelangsanya hidup di bawah kekuasaan negara lain
Baca Selengkapnya