Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Xi Jinping Kian Tak Tertandingi di China, Ini Sebabnya

Xi Jinping Kian Tak Tertandingi di China, Ini Sebabnya Vladimir Putin bertemu Xi Jinping di Beijing pada 4 Februari 2022. ©Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin/Reuters

Merdeka.com - Presiden China, Xi Jinping tengah bersiap mengamankan masa jabatan periode ketiganya yang bersejarah. Kendati sebelumnya hanya sedikit pihak yang meramalkan Xi akan berkuasa cukup lama.

Satu dekade yang lalu, hanya sedikit hal yang diketahui soal Xi. Ini terlepas dari fakta bahwa dia adalah seorang "pangeran" karena ayahnya adalah salah satu pemimpin revolusioner China.

Garis keturunannya membantunya memenangkan dukungan dari para tetua partai, yang sangat penting untuk naik kekuasaan di dalam Partai Komunis China (PKC) karena para pemimpin ini sering memegang pengaruh politik bahkan setelah pensiun.

"Sebelum diangkat, Xi Jinping dianggap sebagai seseorang yang bisa berkompromi dengan semua orang," kata Joseph Fewsmith, pakar politik elit China di Universitas Boston, dikutip dari BBC, Senin (17/10).

Tapi 10 tahun kemudian, otoritas Xi tampaknya tidak perlu dipertanyakan lagi, dan kekuatannya tak tertandingi.

Mengapa demikian?

Xi disebut lebih beruntung daripada pendahulunya Hu Jintao karena sebagai pemimpin Partai Komunis, Xi juga otomatis menjabat sebagai ketua Ketua Komisi Militer Pusat (CMC). Jabatan ini memperkuat posisinya dan dia tidak perlu menyingkirkan oposisi di dalam angkatan bersenjata.

Pada 2014 dan 2015, mantan Wakil Ketua CMC Xu Caihou dan mantan Jenderal PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) Guo Boxiong dituduh melakukan korupsi. Xi dituding sengaja menargetkan kedua mantan pejabat tersebut, tujuannya untuk mengurangi pengaruh lama mantan pemimpin China Jiang Zemin di PLA, menurut Joel Wuthnow dari Universitas Pertahanan Nasional yang didanai Pentagon.

"Itu juga mengirim sinyal kuat kepada perwira militer yang bertugas saat ini bahwa tidak ada orang yang melawan kendali Xi yang kebal dari bahaya," ujarnya.

Pada 2015, Xi merombak struktur militer. Dia menghapus empat markas militer - staf, politik, logistik dan persenjataan - dan menggantinya dengan 15 badan yang lebih kecil.

Menurut Wuthnow, struktur baru memungkinkan CMC untuk mengeluarkan perintah langsung ke berbagai cabang militer - bahkan sampai auditor keuangan, yang sekarang harus melapor langsung ke CMC.

Di luar semua itu, tujuan utamanya adalah menuntut loyalitas mutlak kepada Xi.

"Loyalitas kepada partai berarti PLA diharapkan melaksanakan setiap dan semua perintah untuk mempertahankan partai, dan Xi khususnya, tetap berkuasa," jelas Timothy Heath, peneliti pertahanan internasional senior di perusahaan think tank Amerika, RAND.

Singkirkan pesaing

Dua tahun setelah Xi berkuasa, pihak berwenang mengonfirmasi penangkapan mantan kepala keamanan domestik Zhou Yongkang, karena korupsi. Dia terkait erat dengan Bo Xilai, "pangeran" lain yang merupakan saingan Xi.

Pengamat mengatakan kampanye anti-korupsi Xi juga bertujuan untuk menyingkirkan saingan politiknya dan faksi lain di dalam partai. Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 4,7 juta orang telah diselidiki oleh lembaga antikorupsi.

Xi juga menempatkan para loyalisnya di jabatan-jabatan penting regional seperti sekretaris partai di kota-kota utama seperti Beijing, Shanghai dan Chongqing.

Pada 2018 "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik China untuk Era Baru" diabadikan dalam konstitusi Tiongkok. Ini juga memperkuat warisan Xi.

"Pemikiran Xi ditujukan terutama untuk memperkuat legitimasi dan kekuasaan Xi sendiri di atas siapa pun dalam Partai Komunis dan negara. Ini adalah bagian dari kultus kepribadian baru yang menghubungkan Xi tidak hanya dengan Mao tetapi juga dengan kaisar Tiongkok yang paling jaya dan sukses di masa lalu," jelas Jean-Pierre Cabestan, profesor emeritus ilmu politik di Hong Kong Baptist University.

Sejumlah universitas seperti Universitas Peking yang bergengsi dan Universitas Tsinghua mendirikan pusat penelitian atas nama Xi.

Kementerian Pendidikan China juga meluncurkan rencana untuk mempromosikan Pemikiran Xi Jinping dalam kurikulum nasional.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi dan Xi Jinping Makin Lengket, Hasil Pilpres 2024 Dijamin Tak Ganggu Hubungan Harmonis Indonesia-China
Presiden Jokowi dan Xi Jinping Makin Lengket, Hasil Pilpres 2024 Dijamin Tak Ganggu Hubungan Harmonis Indonesia-China

Mengingat hampir 2 tahun belakangan para kepala negara tersebut makin sering bertemu dalam berbagai kesempatan.

Baca Selengkapnya
7 Kesepakatan Kerja Sama yang Diteken Prabowo dan Presiden China Xi Jinping
7 Kesepakatan Kerja Sama yang Diteken Prabowo dan Presiden China Xi Jinping

Xi Jinping mengatakan dirinya siap mendukung kepemimpinan kuat Prabowo dan jajarannya.

Baca Selengkapnya
Presiden China Pecat Menteri Senior Karena Menghilang Satu Bulan
Presiden China Pecat Menteri Senior Karena Menghilang Satu Bulan

Presiden China, Xi Jinping mencopot menterinya gara-gara hal sepele. Sang menteri tidak nongol di publik beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Amerika Serikat, China Bakal Jadi Negara Adidaya Pada 2028
Kalahkan Amerika Serikat, China Bakal Jadi Negara Adidaya Pada 2028

Prediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia

China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Putin Menang Telak di Pilpres Kelima: Raih 87 Persen Suara dan Jadi Pemimpin Rusia Terlama
FOTO: Ekspresi Putin Menang Telak di Pilpres Kelima: Raih 87 Persen Suara dan Jadi Pemimpin Rusia Terlama

Dengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.

Baca Selengkapnya
FOTO: Detik-Detik Vladimir Putin Kembali Dilantik Menjadi Presiden Rusia Periode ke-5 di Istana Kremlin
FOTO: Detik-Detik Vladimir Putin Kembali Dilantik Menjadi Presiden Rusia Periode ke-5 di Istana Kremlin

Momen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Makam Kaisar Pertama China Tidak Pernah Dibuka
Terungkap Alasan Makam Kaisar Pertama China Tidak Pernah Dibuka

Satu ruangan di kompleks yang sangat besar ini masih belum dibuka. Ada sejumlah alasannya.

Baca Selengkapnya
Xi Jinping Puji Prabowo Presiden Miliki Kepemimpinan yang Kuat
Xi Jinping Puji Prabowo Presiden Miliki Kepemimpinan yang Kuat

Xi Jinping merasa senang Prabowo menjadikan China sebagai negara pertama yang dikunjungi usai dilantik jadi presiden.

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, BRICS Siap Dominasi Keuangan Dunia dan Tekan Posisi Dolar Amerika
Diam-Diam, BRICS Siap Dominasi Keuangan Dunia dan Tekan Posisi Dolar Amerika

Pertemuan BRICS di kota Kazan, Rusia, adalah yang pertama sejak blok tersebut menambahkan lima anggota baru.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat

Meski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.

Baca Selengkapnya