Yesus tidak lahir di kandang domba, tapi di rumah keluarga
Merdeka.com - Seorang pendeta sekaligus asisten profesor bernama Ian Paul dari Universitas Nottingham, Inggris, mengatakan Yesus tidak lahir di kandang domba seperti diyakini umat Nasrani selama ini. Menurut dia Yesus lahir di sebuah ruangan di dalam rumah.
Dia menyatakan pemahaman yang menyebutkan Yesus lahir di kandang domba itu berasal dari salah terjemahan dari teks bahasa Yunani. Hasil terjemahan yang buruk itu menyatakan Yesus lahir di tengah dalang peternakan di sebuah kandang domba.
Koran the Daily Mail melaporkan, Rabu (24/12), kata 'kataluma' dalam teks bahasa Yunani itu, kata dia, salah diterjemahkan menjadi 'rumah penginapan'. Padahal kata itu berarti 'ruang pribadi' atau 'pemondokan'.
-
Kapan Yesus lahir? Namun, di balik Hari Raya Natal yang menjadi perayaan kelahiran Yesus ini, terdapat fakta menarik bahwa Yesus lahir bukan pada tanggal 25 Desember.
-
Apa itu Hari Kenaikan Yesus? Hari Kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu momen yang penting bagi umat Kristen. Di hari ini, umat Kristen merayakan keberangkatan Yesus Kristus ke surga dan mengenang ajaran-ajarannya yang diwariskan kepada mereka sebelum pergi.
-
Apa makna Natal yang dirayakan lebih awal? Natal sering kali dikaitkan dengan kebahagiaan, kedamaian, dan kehangatan. Banyak orang merasa bahwa perayaan Natal yang lebih dini membantu menciptakan suasana hati yang positif lebih lama.
-
Kapan natal diperingati? Hari Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada 221 Masehi.
-
Kenapa orang tua memilih nama bayi laki-laki dari bahasa Yunani? Para orangtua rasanya wajib menentukan nama bayi laki-laki dari Bahasa Yunani yang sesuai dengan doa dan harapan.
-
Kapan Bahasa Yunani muncul? Berkembang sekitar tiga setengah milenium yang lalu, bahasa ini masih menjadi bahasa utama di Yunani.
Paul menjelaskan, kesalahan akibat terjemahan itu juga menyatakan Maryam dan Yusuf diusir dari sebuah rumah penginapan, padahal mereka berada di tengah sebuah kelompok keluarga di sebuah rumah. Tapi karena ruangan di rumah itu sudah penuh, mereka tidak berada di sana.
Menurut pemahaman Paul atas kisah Alkitab, Yusuf baru pulang dari Betlehem saat dia disambut oleh kerabatnya.
Karena ruang kamar untuk tamu menginap sudah penuh, maka dia dan Maryam menginap di ruang utama keluarga, tempat Yesus kemudian lahir, kata Paul.
Dalam blognya Paul menulis, "Yusuf dan Maryam baru kembali dari Betlehem dan kamar tamu buat menginap di rumah kerabat mereka sudah penuh, kemungkinan karena kerabat lain sudah datang lebih dulu.
Lalu Yusuf dan MAryam akhirnya menginap di ruang utama rumah itu, di sanalah Maryam melahirkan."
Paul meneruskan, tata letak rumah saat itu memiliki tempat memberi makanan bagi hewan ternak berupa palungan yang ditempatkan di pojokan ruang keluarga.
"Tempat paling mudah menaruh bayi baru lahir itu ya di atas tumpukan jerami, tempat biasa hewan ternak diberi makan. Pendapat yang menyatakan mereka ada di kandang domba, jauh dari orang, sendirian, dan terkucil itu secara bahasa keliru dan tidak masuk akal untuk konteks ketika itu."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah ini ditulis di atas papirus, bahan yang digunakan sebelum kertas ditemukan.
Baca SelengkapnyaTanggal pasti kelahiran Yesus Kristus masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaPara Ilmuwan coba menguak keberadaan Yesus di masa lalu berdasarkan bukti arkeologis. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaLukisan kuno di dalam gua ini berusia 5.000 tahun.
Baca SelengkapnyaHarta karun ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaStudi DNA terbaru memunculkan klaim bahwa Christopher Columbus mungkin berasal dari Spanyol dan memiliki garis keturunan Yahudi.
Baca SelengkapnyaArti Natal adalah memperbaiki komunikasi dengan Tuhan. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbaharui cara komunikasi dan komitmen dengan Tuhan.
Baca SelengkapnyaPara ahli genetika menemukan korban Pompeii yang dikira seorang ibu namun ternyata adalah seorang pria.
Baca Selengkapnya