YouTube Hapus Video Presiden Brasil karena Sebarkan Misinformasi Covid-19
Merdeka.com - YouTube menyampaikan pihaknya telah menghapus sejumlah video yang diunggah Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, karena menyebarkan misinformasi soal virus corona.
Perusahaan teknologi raksasa ini menyatakan keputusannya bukan berdasarkan ideologi atau politik, tapi kebijakan konten mereka.
Sejak awal pandemi, Presiden Bolsonaro menentang lockdown, masker, dan vaksinasi.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang mengunggah video Youtube? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @SATU BANGSA pada Minggu (9/6) dan telah ditonton hingga lebih dari 3 ribu kali.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
Dikutip dari BBC, Kamis (22/7), kantornya belum mengomentari keputusan YouTube ini, yang diterapkan pada 15 video.
Saluran YouTube Presiden Bolsonaro menampilkan pidato nasional mingguannya, dan percakapan dengan para menteri terkait sejumlah isu, beberapa dari video tersebut disiarkan secara langsung (live streaming).
Menurut kantor berita O Globo, salah satu video menunjukkan mantan Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, membandingkan virus corona dengan AIDS.
Dalam video tayangan CNN, seorang dokter Brasil merekomendasikan obat malaria hydroxychloroquine dan ivermectin untuk mengobati Covid-19. Sejauh ini, efektivitas obat-obat ini untuk mengobati virus corona belum terbukti.
YouTube mengatakan tidak mengizinkan konten di platformnya yang mempromosikan salah satu zat sebagai pengobatan yang efektif. Aturan YouTube juga melarang video yang menyatakan masker tidak membantu mencegah penyebaran virus.
Ini bukan pertama kalinya platform digital besar menghapus video Presiden Bolsonaro. Tahun lalu Twitter dan Facebook menghapus video Bolsonaro yang mengecam langkah-langkah penerapan jarak sosial, dan mengklaim jumlah kasus yang tinggi akan membuat Brasil kebal terhadap Covid.
Selama pandemi, Brasil telah bergulat dengan salah satu wabah virus corona terbesar dan paling mematikan di dunia, dan Bolsonaro menghadapi kritik yang meningkat atas penanganannya terhadap krisis ini.
Pada April, kongres Brasil meluncurkan penyelidikan resmi atas tanggapan pemerintah Bolsonaro terhadap pandemi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah oleh akun youtube @SATU BANGSA pada Senin (26/5), dan telah ditonton oleh 3.924 penonton.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaTikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaKeputusan tersebut menyusul tuduhan bahwa platform X yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk, telah berulang kali mengabaikan perintah dan peraturan.
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com menelusuri terkait klaim Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaBenarkah Menkominfo Budi Arie resmi mundur? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSimak penelusuran soal klaim Prabowo bagi-bagi seprai gratis untuk rakyat Indonesia
Baca Selengkapnya