YouTube Larang Sky News Australia Unggah Video karena Langgar Misinformasi Covid-19
Merdeka.com - YouTube melarang Sky News Australia mengunggah konten baru selama sepekan karena melanggar aturan penyebaran misinformasi Covid-19.
YouTube mengeluarkan tiga sanksi dalam aturan tersebut, salah satunya yaitu penghentian permanen. YouTube tidak menunjuk ke item tertentu tetapi mengatakan menentang materi yang "dapat menyebabkan bahaya di dunia nyata".
Editor digital stasiun televisi tersebut mengatakan keputusan itu merupakan serangan terhadap kemampuan berpikir merdeka.
-
Apa yang baru-baru ini berubah di YouTube? Pengguna YouTube baru-baru ini menyadari adanya perubahan dalam cara iklan ditampilkan sebelum video. Tombol 'skip' yang biasanya muncul setelah lima detik untuk melewati iklan tampaknya tidak terlihat atau mengalami perubahan pada beberapa perangkat.
-
Apa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Siapa yang mengunggah video Youtube? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @SATU BANGSA pada Minggu (9/6) dan telah ditonton hingga lebih dari 3 ribu kali.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
Sky News Australia merupakan anak perusahaan News Corp milik Rupert Murdoch dan memiliki 1,85 juta subscriber di YouTube. Larangan itu dapat memengaruhi aliran pendapatannya dari Google.
Dikutip dari BBC, Senin (2/8), sebuah pernyataan YouTube mengatakan pihaknya "jelas dan menetapkan kebijakan misinformasi medis Covid-19 berdasarkan panduan otoritas kesehatan lokal dan global".
Seorang juru bicara YouTube mengatakan kepada The Guardian, pihaknya "tidak mengizinkan konten yang menyangkal keberadaan Covid-19" atau yang mendorong orang "untuk menggunakan hydroxychloroquine atau ivermectin untuk mengobati atau mencegah virus". Kedua obat itu belum terbukti efektif melawan Covid.
Juru bicara ini menambahkan, video yang diunggah Sky News "tidak memberikan konteks penyeimbang yang cukup”.
Sky News Australia mengatakan menemukan video lama yang tidak sesuai dengan kebijakan YouTube dan mengambil "komitmen untuk memenuhi harapan editorial dan komunitas dengan serius".
Tetapi membantah ada pembawa acara mereka yang pernah menyangkal keberadaan Covid-19.
Jutaan orang Australia saat ini berada di bawah lockdown untuk mencegah penyebaran varian Delta, sementara kurang dari 15 persen populasi telah divaksinasi penuh.
Komentar presenter veteran Sky News, Alan Jones memicu perdebatan di Australia.
Dalam satu siaran pada 12 Juli dengan anggota parlemen Craig Kelly, kedua pria itu mengklaim Delta tidak berbahaya seperti aslinya dan vaksin tidak akan membantu.
Situs web Sky News mengeluarkan permintaan maaf.
Pembawa acara radio Sydney, Ray Hadley mengatakan apa yang disampaikan Jones "memungkinkan para ahli teori konspirasi, anti-vaksin untuk mendapatkan dukungan dari minoritas yang berpikir virus itu tidak lebih dari flu.”
Daily Telegraph Australia pekan lalu menghentikan kolom yang ditulis Jones di harian tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.
Baca SelengkapnyaWu Shangyuan menilai rencana pemerintah tersebut bakal mendorong publik beralih ke situs streaming ilegal.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah kemudian berkomunikasi dengan perwakilan X tingkat Asia Pasifik.
Baca SelengkapnyaTiktok Indonesia menyayangkan keputusan tersebut, karena akan berdampak pada pengusha UMKM dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan, penyebaran konten promosi judi online melanggar aturan penggunaan ruang digital dan larangan perjudian.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak menilai bahwa pelarangan tayangan jurnalistik investigasi di televisi justru membatasi kebebasan pers
Baca SelengkapnyaBenarkah Boy William promosikan judi online? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKonsekuensi serius bagi X jika nekat memperbolehkan konten pornografi beredar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Australia mengumumkan akan melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi melarang TikTok melakukan transaksi jual beli langsung.
Baca SelengkapnyaBatasan usia mengakses media sosial mempertimbangkan dampak buruk yang terjadi.
Baca Selengkapnya