Katapel, knuckle (alat pukul), pisau lipat, dan sejumlah barang berbahaya lainnya disita polisi jelang KTT G20 di Hamburg, Jerman (4/7). Barang-barang berbahaya ini ditemukan polisi di sekitar lokasi KTT G20 yang diduga ditimbun oleh para demonstran. Otoritas setempat memperkirakan sekitar 8.000 orang akan berkumpul untuk memprotes KTT G20 yang berlangsung pada 7-8 Juli mendatang.
Dari katapel hingga jammer sinyal mengancam KTT G20
KTT G20
Sebuah jammer (pengacak sinyal) juga ditemukan di sekitar lokasi KTT G20.
Tabung pembakar dan cairan kimia mudah terbakar juga ditemukan polisi.
Sejumlah katapel dengan peluru besi saat disita polisi jelang KTT G20 di Hamburg, Jerman (4/7).
Plastik menjadi elemen yang sangat vital dalam banyak industri, memberikan kontribusi besar terhadap inovasi dan kemajuan.
Baca SelengkapnyaSantiago Pena, yang berusia 46 tahun, dilarikan ke Rumah Sakit Samaritano di Rio de Janeiro setelah dilaporkan mengalami nyeri dada.
Baca SelengkapnyaMotor petualang ini dirancang khusus untuk memenuhi kriteria kelas sepeda motor A2 di Eropa.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan DNA dari rambut Beethoven mengungkap fakta mengejutkan dari sang komposer Jerman.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS ternyata mendapatkan tanggapan yang beragam dari masyarakat Jerman.
Baca SelengkapnyaRestoran pizza di Jerman ini sudah diawasi ketat polisi sejak Maret lalu.
Baca SelengkapnyaPemecatan Lindner diperlukan untuk mencegah kerugian bagi negara.
Baca SelengkapnyaTingkat kelahiran di Jerman mengalami penurunan signifikan, mencapai rekor terendah.
Baca SelengkapnyaJerman meluncurkan proyek kerja empat hari untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Baca SelengkapnyaSelain dikenal karena tindakan kejam mereka, tujuh diktator berikut juga memiliki kebiasaan makan yang aneh.
Baca SelengkapnyaBMW saat ini menghadapi isu yang terus berlan moedua model ini diduga mengalami masalah yang sama terkait kerusakan pada sistem airbag.
Baca SelengkapnyaPara peneliti dari lembaga pemikir ekonomi terkemuka mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan penurunan signifikan angka kelahiran di negara tersebut.
Baca Selengkapnya