
Luo Jinsha memeriksa kondisi mesin helikopter buatannya sendiri sebelum diuji coba di pinggiran Shanghai, China, Rabu (26/2). Untuk merakit Helikopter tersebut, pria berusia 28 tahun itu menghabiskan waktunya selama delapan bulan.
MoreChina
Luo Jinsha memeriksa kondisi mesin helikopter buatannya sendiri sebelum diuji coba di pinggiran Shanghai, China, Rabu (26/2). Untuk merakit Helikopter tersebut, pria berusia 28 tahun itu menghabiskan waktunya selama delapan bulan.
MoreLuo Jinsha rela menghabiskan uangnya hingga 40 ribu yuan atau setara dengan 76,3 juta rupiah demi mewujudkan mimpinya agar bisa terbang dengan helikopter buatannya sendiri.
MoreLuo Jinsha dibantu rekannya saat merakit baling-baling helikopter buatannya sendiri.
Sejumlah warga melihat kondisi helikopter buatan Luo Jinsha yang akan diuji coba. Uji coba kali ini merupakan yang kedua.
Luo Jinsha bersiap menguji coba helikopter buatannya sendiri. Saat uji coba pertama, Luo gagal menerbangkan helikopter buatannya tersebut.
MoreLuo Jinsha mengendarai helikopter di jalan raya saat melakukan uji coba. Saat melakukan uji coba, Luo sempat mendapat teguran oleh pihak kepolisian karena dirinya tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) maupun persetujuan dari departemen administrasi penerbangan.
MoreSaat uji coba kedua, helikopter buatan Luo Jinsha yang mampu bergerak cepat di tanah ini gagal mengudara.
Meski kembali gagal, Luo berjanji untuk meningkatkan kemampuan helikopter hingga benar-benar bisa terbang.
Tindakan profesor ini dianggap seperti mencari selir di masa kekaisaran.
Baca SelengkapnyaKedatangan orang Tionghoa di Indonesia berlangsung secara bertahap dan kompleks, tanpa satu lokasi pasti yang bisa ditentukan.
Baca SelengkapnyaDu Huzhen, wanita berusia 103 tahun dari China, meninggal setelah menunggu suaminya pulang selama lebih dari delapan dekade.
Baca SelengkapnyaPet cloning di China semakin populer, memungkinkan pemilik hewan menghidupkan kembali versi identik peliharaan mereka.
Baca SelengkapnyaChina menemukan cadangan emas supergiant dengan 1.000 ton emas berkualitas tinggi di Hunan.
Baca SelengkapnyaTrump mengizinkan pemerintahannya untuk mempercepat produksi listrik dari bahan bakar fosil.
Baca SelengkapnyaTemuan ini menjelaskan teknik bangunan China kuno, perencanaan kota, dan kehidupan sehari-hari di pinggiran ibu kota.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menambah informasi baru tentang kehidupan prajurit dan kematian mereka yang mengerikan.
Baca SelengkapnyaGigi perempuan muda ini dicat dengan warna merah menggunakan zat beracun.
Baca SelengkapnyaArkeolog di China menemukan tembok kota kuno berusia 4.000 tahun dari Dinasti Xia, memperkuat bukti sejarah peradaban awal.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu terletak di kompleks situs berukuran sekitar 285.000 meter persegi.
Baca SelengkapnyaTemuan ini merupakan hasil kerja sama peneliti Chian dan Brasil.
Baca Selengkapnya