Sebuah tabung gas klorin terlihat di antara puing usai digunakan oleh pasukan Bashar al-Assad untuk menyerang wilayah Masaken Hanano, Aleppo (13/2). Tabung kuning tersebut merupakan jejak sadis pasukan Pemerintah Suriah saat menyerang pasukan oposisi pada 18 November 2016 yang berdampak pada 100 orang, termasuk 40 anak dan 15 wanita.
Ini gas klorin mematikan rezim Suriah untuk serang warga sipil
Konflik Suriah
Kondisi seorang wanita dan anak setelah menjadi korban serangan gas klorin di rumah sakit Aleppo (13/2).
Klorin merupakan gas mematikan yang pernah dilarang pada Perang Dunia I , sifat korosif yang terkandung dapat bahaya bagi pernapasan, kulit, mata, dan mampu merusak organ.
Pesawat-pesawat milik Suriah kini telah dicat dengan bendera nasional yang baru, menggantikan bendera yang sebelumnya dipakai selama pemerintahan Assad.
Baca SelengkapnyaIsrael meluncurkan ratusan serangan udara menargetkan infrastruktur militer di seluruh Suriah sejak tergulingnya Presiden Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaKeasilan video ini telah dikonfirmasi platform pemeriksa fakta.
Baca SelengkapnyaWarga Yahudi di Suriah kembali berziarah ke Sinagoge Jobar yang bersejarah.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca SelengkapnyaKuburan massal ini ditemukan setelah kelompok pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham menggulingkan rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah tentara dilakukan sebelum tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad melarikan diri ke Moskow setelah pemerintahnya jatuh ke tangan pemberontak.
Baca SelengkapnyaUpaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaLaporan Clarissa Ward tentang tahanan di penjara Damaskus, Suriah, menuai banyak cibiran warga net.
Baca SelengkapnyaKomando berseragam Turki serta artileri dalam jumlah besar kini terkonsentrasi di dekat Kobani, perbatasan Suriah dan Turki.
Baca Selengkapnya