Sejumlah militan Islamic State (ISIS) bersiap melakukan eksekusi hukuman potong tangan bagi pria yang dituduh telah melakukan pencurian. Eksekusi ini dilakukan di hadapan ratusan warga, termasuk anak-anak.
Ini hukuman sadis ISIS bagi pelaku pencurian
Pencurian
Sebuah pisau tajam tampak ditempatkan di atas tangan sang pencuri. Sang pencuri yang menjalani eksekusi matanya tampak ditutup.
Militan ISIS bersenjata laras panjang bersiaga di tempat eksekusi pemotongan tangan pelaku pencurian.
Ratusan warga berkumpul untuk menyaksikan langsung eksekusi pemotongan tangan pelaku pencurian.
Hingga kini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAde Ary menyebut, para terduga pelaku ditangkap saat menggali tanah guna mencuri kabel.
Baca SelengkapnyaPesawat-pesawat milik Suriah kini telah dicat dengan bendera nasional yang baru, menggantikan bendera yang sebelumnya dipakai selama pemerintahan Assad.
Baca SelengkapnyaIsrael meluncurkan ratusan serangan udara menargetkan infrastruktur militer di seluruh Suriah sejak tergulingnya Presiden Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaKeasilan video ini telah dikonfirmasi platform pemeriksa fakta.
Baca SelengkapnyaModus pelaku ialah love scamming atau dengan cara meluluhkan hati korban dengan cinta palsunya, lalu menggasak barang-barang korban dan kabur ke Tangerang.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, korban HPA dan keluarganya baru saja kembali dari liburan dan terkejut melihat keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaWarga Yahudi di Suriah kembali berziarah ke Sinagoge Jobar yang bersejarah.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan vila ini menggunakan magnetometer, yang bisa mendeteksi struktur kuno di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaPelakunya tak lain adalah orang yang baru saja dikenalnya di sebuah warung tegal (warteg).
Baca SelengkapnyaArkeolog yang menggali di Irak utara menemukan kuil kuno yang hancur dibakar sekitar 2.600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca Selengkapnya