Sinforosa Sancho, 85, berjalan di Desa La Estrella, Spanyol, pada 24 Mei 2018. Selama lebih dari 30 tahun, Sinforosa dan suaminya, Juan Martin Colomer hidup berdua di desa yang dulu memiliki lebih dari 200 penduduk.

"Semua orang telah pergi, kami adalah orang-orang bodoh yang tetap bertahan (di Desa La Estrella)," kata Sinforosa sembari tertawa.

Layaknya desa pada umumnya, La Estrella dulu pernah ramai dengan aktivitas warganya.

Namun, hiruk-pikuk desa di dataran tinggi timur Spanyol ini kian sirna seiring banyaknya penduduk yang pergi ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Penduduk mulai meninggalkan wilayah seluas dua kali ukuran Belgia tersebut setelah berakhirnya perang saudara pada 1939.

Makan malam yang selalu dinikmati berdua oleh Sinforosa dan Juan Martin di rumahnya di Desa La Estrella.

Hewan ternak dan peliharaan menjadi teman sehari-hari Sinforosa dan Juan Martin.

Bukan tanpa anak, putra Sinforosa dan Juan Martin, yakni Vicente, harus berada di luar kota untuk bersekolah.

Sekolah di Desa La Estrella terpaksa tutup karena jumlah murid yang semakin berkurang.

Sinforosa dan Juan Martin duduk berdua di luar rumah mereka pada malam berbintang.

Suasana kesunyian malam di Desa La Estrella.

Meski kini nyaris tak berpenghuni, Sinforosa dan Juan Martin bertekad untuk tetap tinggal di Desa La Estrella. Martin pun sampai berkata, "Biarlah La Estrella mati bersama kami."