Asap gas air mata terlihat menyelimuti para pengunjuk rasa saat terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara di Champs Elysees di Paris (8/12). Aksi demo anti-pemerintah tersebut diwarnai tembakan gas air mata.

Salah seorang pengunjuk rasa melemparkan sesuatu ke arah aparat selama bentrokan yang berlangsung di Champs Elysees. Gerakan "rompi kuning" di Prancis yang bermula dari aksi protes kenaikan BBM berubah menjadi protes massal terhadap kebijakan Presiden.

Pengunjuk rasa berusaha melemparkan kembali tabung gas air mata saat terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara di Mondeville, Prancis. Sekitar 89 ribu personel polisi telah dikerahkan di Prancis guna meredam aksi protes massal.

Pengunjuk berompi kuning saat terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara. Kerusuhan ini telah menewaskan tiga orang dan ribuan orang luka-luka.

Pemandangan udara di jalan Champs Elysees, Paris yang terlihat dipenuhi para pengunjuk rasa dan asap gas air mata.

Sebelumnya kelompok rompi kuning sudah melakukan aksi demo tersebut di Prancis sejak 17 Novemver 2018 lalu. Meraka pada saat itu memprotes keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menaikkan harga bahan bakar minyak.

Seorang pengunjuk rasa melemparkan kembali peluru gas air mata ke arah aparat selama demo anti-pemerintah di Champs Elysees, Paris.