Buruh konstruksi bekerja di lokasi gedung pencakar langit 'Iconic Tower' di kawasan Ibu Kota Administratif Baru (NAC), timur Kairo, Mesir, pada 2 Mei 2019. Mesir kini tengah menyelesaikan megaproyek pembangunan ibu kota baru untuk menggantikan Kairo yang penduduknya semakin padat.

Peta ibu kota baru Mesir, yang berada sekitar 45 km dari Kairo. Pemerintah Mesir ingin menjalankan negara di ibu kota baru tersebut mulai pertengahan 2020.

Namun, proyek senilai 58 miliar dolar, atau setara Rp 840 triliun (kurs USD 1=Rp 14.495) itu sedang berjuang untuk mengumpulkan dana setelah sebuah investor utama dari Uni Emirat Arab menarik diri.

Dalam pembangunan ibu kota baru ini Mesir menunjuk perusahaan konstruksi asal China, China State Construction Engineering Cor (CSCEC).

Ibu kota baru ini direncanakan memiliki luas 700 km persegi.

Pada fase pertama disiapkan lahan seluas 168 km persegi. Di atasnya akan dibangun gedung-gedung kementerian, lingkungan perumahan, kuartal diplomatik, dan distrik keuangan.

Sementara itu, sebuah masjid dan katedral besar, serta sebuah hotel dan pusat konferensi telah dibangun.

Buruh konstruksi bekerja di kawasan Ibu Kota Administratif Baru (NAC), timur Kairo, Mesir, pada 2 Mei 2019.