Gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November, namun Israel telah melakukan pelanggaran sampai lebih dari 100 kali.

Serangan teror pager dan walkie-talkie membunuh 42 orang, termasuk dua anak-anak, di Lebanon.

Penyelidikan dari militer Israel mengungkapkan sejumlah warga ekstremis Yahudi sudah mendirikan tenda-tenda di Lebanon.

Jumlah korban tewas di Lebanon akibat konflik Israel-Hizbullah mencapai 4.047 orang.

Gencatan senjata dimulai pada 27 November pukul 04.00 waktu setempat.

Prancis mengungkapkan keprihatinannya terkait potensi keruntuhan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

Israel kembali serang Lebanon sehari setelah kesepakatan gencatan senjata dilakukan.

Media Israel dalam laporannya menyebut insiden ini hal memalukan.

Pasukan penjajah mengebom Distrik Saida di Lebanon selatan pada Kamis (28/1).

Sebanyak 10 menteri di Israel menyetujui gencatan senjata dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon, sementara satu menteri menolak.

Tentara Israel juga banyak terbunuh di Jalur Gaza saat bertempur melawan Hamas.

Dunia akhirnya menerima berita menggembirakan mengenai konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah.