Anggota Suku Naga menelusuri sungai saat berburu di wilayah antara Donhe dan Lahe, Myanmar (10/1). Suku Naga merupakan kelompok pedalaman di Myanmar yang biasa hidup dengan berburu hewan di hutan dan sungai.
Potret Suku Naga di Myanmar, hidup mengandalkan sungai dan opium
Myanmar
Seorang anggota Suku Naga menggunakan rakit saat berburu ikan.
Seorang anggota Suku Naga saat berhasil menangkap ikan.
Anggota Suku Naga saat memasak makanan khas yang bahannya menggunakan daun poppie (opium). Suku Naga memiliki ladang opium yang oleh masyarakat lokal dibudidayakan untuk pribadi dan diperdagangkan untuk keperluan rumah tangga.
Anggota Suku Naga saat memasak opium mentah yang akan diolah menjadi rokok.
Anggota Suku Naga saat menghisap rokok opium menggunakan pipa bambu.
Anggota Suku Naga berjemur di sekitar ladang opium setelah memburu ikan di sungai.
Seorang anggota Suku Naga yang mengaku berusia 100 tahun mengenakan topi dihiasi taring babi hutan.
Potret di salah satu bangunan rumah Suku Naga.
Sejumlah anak saat bermain bola di Desa Yansi.
Konflik berkepanjangan antara militer dan kelompok etnis membuat negara ini berbahaya.
Baca SelengkapnyaCarok merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Madura, yang memiliki akar sejarah dan budaya yang dalam.
Baca SelengkapnyaSaat ada sambal seruit, seluruh anggota sanak saudara yang jauh akan langsung datang untuk makan bersama.
Baca SelengkapnyaDalam laporan Freedom of Net, kebebasan berinternet skala global mengalami penurunan selama 14 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaMasih ada sekitar 69 WNI yang tengah diupayakan untuk keluar dari Myawaddy, Myanmar.
Baca SelengkapnyaAir ini dikenal sakral karena mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan mendatangkan jodoh.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan kawan dari tetangga pemilik hajatan yang kebetulan sedang berlibur di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaWarga Kabupaten Lombok Utara ini baru merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dua hari setelah hari kelahiran Rasulullah.
Baca SelengkapnyaTak sekedar meramaikan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, karena tradisi bernama Panjang Mulud khas Banten juga menyiratkan pesan kebaikan.
Baca SelengkapnyaBanjir akibat Topan Yagi di Myanmar telah menewaskan 19 orang dan menyebabkan lebih dari 3.600 warga diungsikan.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen warga, baik itu anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan saling berbaur turun ke sungai dan berlomba menangkap ikan.
Baca Selengkapnya