Pemandangan umum TPA West New Territories selama pandemi Covid-19 di Hong Kong, China, pada 2 April 2022. Tak hanya menghancurkan ekonomi dan merusak kesehatan mental, kebijakan nol Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus corona di Hong Kong juga menimbulkan permasalahan lingkungan.
Sampah Plastik Melonjak Akibat Kebijakan Nol Covid-19 Hong Kong
hong kong
Petugas kebersihan yang mengenakan APD tengah membuang sampah di luar hotel karantina di Hong Kong, China, pada 2 April 2022. Tak hanya menghancurkan ekonomi dan merusak kesehatan mental, kebijakan nol Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus corona di Hong Kong juga menimbulkan permasalahan lingkungan.
Limbah plastik berlebih dihasilkan akibat kebijakan ketat tersebut, di mana hotel karantina menggunakan plastik untuk membungkus remote AC dan TV, telepon, bantal, hingga makanan.
Dilaporkan Reuters (19/4), Hong Kong membuang lebih dari 2.300 ton sampah plastik setiap hari, dan dengan tingkat daur ulang hanya 11 persen. Sebagian besar limbah tersebut masuk ke tempat pembuangan sampah.
Juru bicara pemerintah mengatakan, para pejabat menyadari lonjakan sampah sekali pakai sejak Covid-19 dimulai. Pemerintah juga mendesak warga untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan semaksimal mungkin.
Petugas kebersihan yang mengenakan APD tengah membuang sampah di luar hotel karantina di Hong Kong, China, pada 2 April 2022.
Lima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaPantai di Bali setiap tahun menerima kiriman sampah yang jumlahnya semakin mengkhawatirkan.
Baca Selengkapnyaprogram pengelolaan sampah tersebut telah mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat di Kota Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaKonsumen diharapkan merekam video permainan mereka sehingga memiliki bukti jika terjadi perselisihan.
Baca SelengkapnyaProdusen harus mengurangi sampah hingga 30 persen dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah pada tahun 2029
Baca SelengkapnyaFosil-fosil tersebut akan dipamerkan pada lokakarya di Hong Kong Heritage Discovery Centre pada Jumat (20/12).
Baca SelengkapnyaPasien yang terjangkit, sebagian besar berusia di atas 15 tahun, menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala, pilek, batuk.
Baca SelengkapnyaDi Kongo, puluhan orang telah meninggal dunia dan ratusan lainnya terjangkit penyakit yang belum teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaSelain berlibur, Nagita Slavina dan keluarganya juga merayakan ulang tahun ketiga Rayyanza di Hong Kong.
Baca SelengkapnyaPariwisata di Hong Kong menunjukkan kemajuan yang signifikan, terlihat dari fasilitas modern di bandara internasionalnya
Baca SelengkapnyaPerjanjian ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan pengelolaan sampah serta mendukung kegiatan daur ulang.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, saat ini tengah dibentuk kepanitiaan pandemi jilid dua yang akan kembali menyengsarakan rakyat.
Baca Selengkapnya