Sebuah mobil hancur setelah terkena ledakan di Kabul, Afghanistan, Sabtu (17/5). Ledakan yang diduga serangan bom mobil ini menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Serangan bom hantam Afghanistan, tiga tewas
Afghanistan
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Najib Danesh mengatakan bahwa semua yang terbunuh dan terluka dalam ledakan tersebut adalah warga sipil, seperti dilansir Reuters.
Petugas kepolisian mengatakan penyebab pasti ledakan tersebut sedang diselidiki.
Bangunan di sekitar lokasi hancur akibat ledakan.
Aparat kepolisian berjaga di lokasi ledakan di Kabul, Afghanistan, Sabtu (17/3).
Petugas memeriksa lokasi ledakan di Kabul, Afghanistan, Sabtu (17/3).
Konflik berkepanjangan antara militer dan kelompok etnis membuat negara ini berbahaya.
Baca SelengkapnyaSepanjang dua periode kepemimpinannya, Presiden Jokowi telah melakukan kunjungan ke sejumlah negara sahabat. Termasuk negara-negara yang dilanda konflik.
Baca SelengkapnyaPihak Rusia sudah memutuskan untuk menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris.
Baca SelengkapnyaPramono Anung menyayangkan teror bom di rumah bakal calon gubernur Aceh Bustami Hamzah di Gampong Pineung, Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan penyelidikan untuk mendalami insiden ledakan di rumah bakal calon gubernur Aceh, Bustami.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKorban diduga melompat dari Peron 1 Stasiun Sudirman saat KRL melintas dari arah Tanah Abang,
Baca SelengkapnyaJokowi berharap agar bantuan ini dapat membangkitkan semangat masyarakat di Papua Nugini dan Afghanistan
Baca Selengkapnyaatas kejadian itu, tembok dan atap rumah Subakar rusak akibat ledakan bondet.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan merdeka.com, drone itu dijatuhkan oleh Pamdal sesaat terlihat berputar-putar di area lapangan
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Menteri Pendidikan Afghanistan, Maulwi Habibullah Agha, di Kantor Kementerian Kabul.
Baca SelengkapnyaKota yang hilang di bawah gurun pasir selama hampir 2.000 tahun ini didirikan osalah satu penerus Alexander Agung, Seleucus I Nicator.
Baca Selengkapnya