Ricardo Guerra (kanan) dibantu istrinya, Vanessa Opitz ketika memberikan tetesan ganja kepada sang anak, Gabriel Guerra (tengah), yang menderita autisme parah dan cerebral palsy (lumpuh otak), di Rio de Janeiro, Brasil, pada 20 September 2021. Gabriel Guerra pada usia dini didiagnosa tak akan bisa bergerak karena penyakit autisme dan lumpuh otak yang dideritanya. Namun, terapi dengan ganja obat dalam bentuk tetes yang diberikan sang ayah telah membantunya untuk menghentikan kejang dan memungkinkannya berjalan.
Terapi Ganja untuk Bantu Anak Penderita Autisme dan Lumpuh Otak
Ganja
Gabriel Guerra, yang menderita autisme parah dan cerebral palsy (lumpuh otak), bersama ayahnya, Ricardo Guerra di Rio de Janeiro, Brasil, pada 20 September 2021. Gabriel Guerra pada usia dini didiagnosa tak akan bisa bergerak karena penyakit autisme dan lumpuh otak yang dideritanya. Namun, terapi dengan ganja obat dalam bentuk tetes yang diberikan sang ayah telah membantunya untuk menghentikan kejang dan memungkinkannya berjalan.
Ricardo Guerra menunjukkan ganja obat yang diberikan kepada Gabriel Guerra di Rio de Janeiro, Brasil, pada 20 September 2021. Gabriel Guerra pada usia dini didiagnosa tak akan bisa bergerak karena penyakit autisme dan lumpuh otak yang dideritanya. Namun, terapi dengan ganja obat dalam bentuk tetes yang diberikan sang ayah telah membantunya untuk menghentikan kejang dan memungkinkannya berjalan.
Gabriel Guerra berpose di sebuah bangku taman di Rio de Janeiro, Brasil, pada 20 September 2021. Gabriel Guerra pada usia dini didiagnosa tak akan bisa bergerak karena penyakit autisme dan lumpuh otak yang dideritanya. Namun, terapi dengan ganja obat dalam bentuk tetes yang diberikan sang ayah telah membantunya untuk menghentikan kejang dan memungkinkannya berjalan.
Gabriel Guerra bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di sebuah bangku taman di Rio de Janeiro, Brasil, pada 20 September 2021. Gabriel Guerra pada usia dini didiagnosa tak akan bisa bergerak karena penyakit autisme dan lumpuh otak yang dideritanya. Namun, terapi dengan ganja obat dalam bentuk tetes yang diberikan sang ayah telah membantunya untuk menghentikan kejang dan memungkinkannya berjalan.
Gabriel Guerra bersama ayahnya, Ricardo Guerra di Rio de Janeiro, Brasil, pada 20 September 2021. Gabriel Guerra pada usia dini didiagnosa tak akan bisa bergerak karena penyakit autisme dan lumpuh otak yang dideritanya. Namun, terapi dengan ganja obat dalam bentuk tetes yang diberikan sang ayah telah membantunya untuk menghentikan kejang dan memungkinkannya berjalan.
BRICS didirikan untuk memberikan keseimbangan terhadap Kelompok Tujuh (G7) yang beranggotakan negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaRekaman seorang karyawan yang mengangkut fasilitas toilet tersebut diunggah secara online setelah masa jabatannya sebagai anggota dewan Sao Paulo selesai.
Baca SelengkapnyaPengadilan Brasil memerintahkan penyelidikan terhadap tentara Israel ini terkait keterlibatannya dalam genosida di Gaza.
Baca SelengkapnyaMantan tentara itu terlibat dalam kejahatan perang di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah mengonfirmasi bahwa CEO mereka meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat. Berikut pernyataan resmi dari mereka.
Baca SelengkapnyaToyota dilaporkan akan memperkenalkan truk pikap kompak di pasar Brasil. Merek asal Jepang ini merencanakan debut kendaraan tersebut pada tahun 2027.
Baca SelengkapnyaHakim di Brasil memerintahkan penarikan lagu Adele akibat klaim plagiarisme.
Baca SelengkapnyaTim nasional Indonesia sukses menjuarai FIFAe World Cup 2024 untuk kategori konsol dengan mengalahkan Brasil di pertandingan final.
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan dalam kurun waktu 4 November telah memproses 3.608 perkara dengan mengamankan kurang lebih 3.965 tersangka
Baca SelengkapnyaSebanyak 37 orang diidentifikasi polisi terlibat dalam upaya kudeta ini.
Baca SelengkapnyaPenangkapan ini bertepatan dengan Brasil yang menjadi tuan rumah KTT G20.
Baca Selengkapnya