Direktur Eco Group Limited, Rose Twine saat mendemonstrasikan kompor batuan vulkanik di Kampala, Uganda, 20 April 2017. Eco Group Limited menciptakan kompor yang menggunakan bebatuan vulkanik sebagai bahan bakar. Batuan tersebut dipecah seukuran arang dan kemudian dipanaskan yang mampu bertahan selama berjam-jam.
Uganda ciptakan kompor berbahan batuan vulkanik
Uganda
Kompor batuan vulkanik ini dapat dipanaskan secara berulang-ulang selama 2 tahun dengan bantuan kipas angin. Saat ini sekitar 4.500 warga telah menggunakan kompor ini dengan harapan lebih efisien dan ramah lingkungan karena selama ini penduduk Uganda menggunakan kayu bakar serta minyak tanah untuk memasak.
Di Distrik Bundibugyo, Uganda, terdapat ratusan kasus Dinga-dinga yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Dinga-dinga dilaporkan hanya terjadi di satu distrik di Uganda.
Baca SelengkapnyaAnin menjelaskan bagaimana kebijakan luar negeri Presiden Prabowo, khususnya di bidang perekonomian.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk mencapai target bebas emisi pada tahun 2060.
Baca SelengkapnyaImpian Indonesia menerapkan energi ramah lingkungan semakin sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaKelebihan daya tidak akan terbuang, melainkan akan diserap oleh sistem kelistrikan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaRatusan pengikut sekte kiamat mengalami akhir hayat mereka pada 17 Maret 2000 di Distrik Kanungu, Uganda barat daya.
Baca SelengkapnyaGebrakan tersebut mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhadi, jumlah ini didapatkan lewat pemodelan dengan metodologi studi demand-supply RKUN yang dilakukan pada 571 region.
Baca SelengkapnyaVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Rahmi Handayani memaparkan pengalaman implementasi sistem kuota perdana yang terjadi pada Juli lalu.
Baca SelengkapnyaMini-grid Distributed Renewable Energy (DRE) dapat menjadi lebih terjangkau dan mudah diterapkan di lokasi-lokasi terpencil.
Baca SelengkapnyaPengelolaan energi di masa depan bagi PGN perlu berkolaborasi dengan civitas academica untuk mengembangkan riset yang inovatif.
Baca Selengkapnya