Seorang wanita menemani anaknya yang dirawat karena menderita sindrom Ensefalitis (radang otak) akut di sebuah rumah sakit di Muzaffarpur, India, Kamis (20/6). Sedikitnya 122 anak-anak tewas akibat wabah ini.
Wabah Radang Otak Tewaskan Ratusan Anak di India
Radang Otak
Seorang laki-laki tertidur saat menemani anaknya yang dirawat karena menderita sindrom Ensefalitis akut di sebuah rumah sakit di Muzaffarpur, India. Sindrom Ensefalitis akut diyakini disebabkan oleh dehidrasi dan kekurangan gizi.
Dua rumah sakit masih merawat sekitar 200 pasien berusia di bawah 10 tahun yang terjangkit wabah Ensefalitis.
Wabah serupa menewaskan 350 anak-anak di Muzaffarpur pada 2014.
Sedikitnya 122 anak-anak tewas akibat wabah ini.
Singh menjabat sebagai PM India dari 2004 sampai 2014.
Baca SelengkapnyaPenerbangan ini juga sangat cocok bagi keluarga yang ingin bepergian.
Baca SelengkapnyaKisah tokoh ini pernah difilmkan pada 2015 berjudul The Man Who Knew Infinity.
Baca SelengkapnyaHal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta mengangkat tema 'Semarak Jakarta Mendunia' dalam rangka merayakan perayaan tahun baru di ibukota.
Baca SelengkapnyaHakim berpendapat bahwa pengaduan itu tidak memiliki substansi yang kuat dan menjadi contoh kasus yang memberatkan sistem peradilan.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mengecek posisi handphone istrinya yakni MS yang sudah menjadi tersangka, ternyata bergerak menuju wilayah Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaMayat pria ini ditemukan pertama kali oleh petugas PPSU.
Baca SelengkapnyaAndhika menjelaskan bahwa mereka akan menghadirkan "Kidung Natal" dan "Pasar Kreatif Natal" di Jakarta untuk menciptakan suasana Natal yang meriah.
Baca SelengkapnyaTransjakarta bertujuan utama untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan, dan menanggulangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaIndia dan Indonesia mempunyai relasi yang cukup panjang bukan hanya secara histori dan kultural, tapi juga ekonomi, bahkan politik.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca Selengkapnya