Bangunan Menara Syahbandar yang terlihat mengenaskan dengan kondisi dinding batu bata yang rapuh dan tak beratap terletak di Jalan Sleko, Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/1).
Menara Syahbandar, saksi bisu masa kejayaan Pelabuhan Semarang
Objek Wisata Semarang
Kondisi dinding menara Syahbandar yang terlihat tinggal batu bata saja dan sangat rapuh termakan usia karena ditinggalkan dan tak terurus sejak lama. Begitu pula dengan bagian atapnya juga telah hilang.
Di sekitar menara Syahbandar ini tampak berdiri bangunan-bangunan semi permanen yang memunculkan kesan kumuh.
Kesan angker pun terkadang tampak terlihat dari segi kondisi bangunannya yang tua dan rusak mengenaskan.
Bangunan yang disebut 'Kleine Boom en Uitkijk' ini dahulu berfungsi sebagai fungsi pelabuhan kecil yang dilengkapi menara pandang untuk mengatur bongkar muat pedagang kecil.
Bangunan bersejarah ini tampak dimanfaatkan oleh sebagian penduduk setempat sebagai tempat penyimpanan barang dan bahkan tempat tinggal mereka.
Di masa jayanya pada pertengahan abad ke-18 dibawah pemerintahan kolonial, tempat ini dulu menjadi pusat perdagangan, pelabuhan dan perindustrian terlengkap dan terbesar di Jawa.
Sebuah becak milik warga terparkir di sekitar bangunan menara Syahbandar di Jalan Sleko, Kota Lama, Semarang.
Sejumlah bangunan kecil yang kumuh berdiri di sekitar menara Syahbandar di Jalan Sleko, Kota Lama, Semarang.
Jejak kapal karam di Laut Nusantara mengungkap kekayaan sejarah dan budaya, dari keramik kuno hingga artefak berharga, membawa kisah rempah yang memikat dunia.
Baca SelengkapnyaTemukan kisah menarik perjalanan Sir Stamford Raffles saat menemukan Candi Singosari dan pengamatannya yang mengungkap sejarah kerajaan Singosari.
Baca SelengkapnyaCandi Prambanan tidak hanya menjadi warisan budaya bernilai sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang populer.
Baca SelengkapnyaBerikut potret srikandi Indonesia tahun 1957 saat berkunjung ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDalam kehidupan sehari-hari, uang menjadi sarana penting yang digunakan manusia untuk memperoleh barang dan membayar jasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Sukarno, mikrofon sangat berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu teks cerita sejarah adalah adanya gagasan Palangkaraya sebagai Bakal Ibukota Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis ini berlangsung antara Desember 1946 hingga Februari 1947.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaHari Keuangan Nasional memiliki beberapa tujuan penting yang berkaitan dengan sejarah dan peran sektor keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Agustinus Adisutjipto penerbang pesawat dengan identitas Bendera Merah Putih pertama.
Baca SelengkapnyaPenomoran plat kendaraan di Indonesia sudah dilakukan sejak era kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1921-1922
Baca Selengkapnya