Kedai bakso kekinian yang baru buka ini berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No.34a, Jatimulyo. Persis di persimpangan jalan, jadi kamu tak akan terlewat kalau sedang menyusuri kawasan SoeHat.

Dari luar, kedainya ditandai dengan belasan jendela. Mirip Potato Head yang ada di Bali, ya? Dari dalam, tempat makan berkapasitas 70 orang ini didominasi warna merah dan hitam. Ada 12 karyawan di outlet yang siap melayani pelanggan.

Untuk urusan menu, Bakso Nawak menawarkan Bakso Wareg sebagai menu andalan. Disebut demikian soalnya ukurannya memang gede. Jadi bisa bikin wareg alias kenyang. Ada Bakso Wareg Urat yang super jumbo (Rp21.000,00), Bakso Wareg Keju (Rp21.500,00), Bakso Wareg Cincang Pedas (Rp21.500,00), dan Bakso Wareg Rawit Bangjo (Rp19.500,00). Bakso tuna juga ada, lho.

Buat yang isi dompetnya lagi tipis, bisa coba paket Bakso Medhit Urat atau Bakso Medhit Alus plus teh manis (Rp19.500,00). Kuahnya terasa lebih nendang, karena menggunakan kaldu rebusan tulang sapi.

Tak ketinggalan goreng gulung, goreng udang, goreng sarang burung, dan goreng mawar yang jadi ciri khas bakso Malang juga ada. Disajikan pakai saus keju yang gurih. Ada juga olahan daging sapi jenis lain. Antara lain sup iga dan sup daging printilan.

Mengapa dinamai Bakso Nawak? Rupanya sang pemilik berniat memasukkan ciri khas Malang ke dalam panganan yang ditawarkan, yaitu bahasa walikan. Nawak merupakan kebalikan dari kata kawan, sesuai motto Bakso Nawak yang menurut Haqi paling nikmat disantap bersama. "Prinsip kita makan rame-rame lebih seru," kata Haqi, pebisnis muda asli Malang di balik Bakso Nawak.