Siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021). Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah mengizinkan sebanyak 88 SD untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka sejak 22 Maret 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sekolah yang diberi izin menggelar pembelajaran tatap muka adalah yang berlokasi di zona hijau dan kuning.
Antusiasme Siswa SD di Bekasi Kembali Sekolah Tatap Muka
Belajar Tatap Muka
Guru mengatur barisan para siswa sesuai jarak yang ditentukan sebelum memasuki ruang kelas di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021). Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah mengizinkan sebanyak 88 SD untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka sejak 22 Maret 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sekolah yang diberi izin menggelar pembelajaran tatap muka adalah yang berlokasi di zona hijau dan kuning.
Jumlah siswa pun dibatasi hanya 15 orang tiap kelas dan wajib mengenakan masker baik murid maupun guru. Jam pembelajaran tatap muka di Bekasi juga dibatasi, yakni mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Selain pemeriksaan suhu tubu, siswa wajib mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas.
Tanda X dipasang di tiap meja sebagai pembatas antara tempat duduk siswa.
Siswa saat berbaris di tanda jaga jarak yang telah ditentukan.
Guru memakai masker saat kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021).
Siswa mencuci tangan saat kembali ke ruang kelas usai jam istirahat.
Sejumlah siswa memakai masker saat mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI.
Siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021).
Siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021).
Siswa memakai masker saat mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021).
RS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu diduga terkait pengembangan dari penangkapan sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada kasus judi online.
Baca SelengkapnyaRemaja tanpa identitas itu ditemukan tewas pada Selasa (22/10) malam.
Baca SelengkapnyaPria ini menekuni hobi melukis dengan korek api secara tidak sengaja dan melalui banyak kegagalan. Namun siapa sangka, hasilnya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap sebelum temuan 7 mayat, polisi sempat menyisir lokasi untuk berpatroli siber.
Baca SelengkapnyaSelang tiga hari, dua dari tujuh mayat itu kemudian berhasil teridentifikasi oleh pihak Dokkes RS Polri Kramatjati. Sementara lima sisanya masih didalami.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca Selengkapnya