Foto menunjukkan kondisi terumbu karang di perairan Raja Ampat yang dirusak kapal pesiar berbendera Bahama, Caledonian Sky ditampilkan dalam konferensi pers di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (15/3). Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bramantya Satyamurti Poerwadi menilai peristiwa tersebut sebagai pelanggaran hukum dan siap menggugat pihak kapal pesiar Caledonian Sky.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bramantya memberikan keterangan terkait kerusakan terumbu karang di Raja Ampat karena ditabrak kapal pesiar Caledonian Sky di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (15/3).

Kondisi terumbu karang di perairan Raja Ampat yang dirusak kapal pesiar Caledonian Sky.

Setidaknya, pihak kapal asing tersebut melanggar dua undang undang, yaitu UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Bawah Laut dan UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan.

Kapal asing tersebut juga dinilai melanggar Peraturan Menteri KKP tentang Penetapan Kawasan Konservasi, Permen Nomor 7 Tahun 2014.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bramantya memberikan keterangan terkait kerusakan terumbu karang di Raja Ampat karena ditabrak kapal pesiar Caledonian Sky di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (15/3).