Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya (kiri) bersama Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari (kedua kiri) dan Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Firman Shantyabudi (tengah) saat memberikan keterangan mengenai penemuan transaksi mencurigakan diduga terkait bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8). BNN hingga kini masih melakukan penyelidikan atas temuan PPATK berupa Laporan Hasil Analisis (LHA) keuangan mencurigakan senilai Rp 3,6 triliun yang diduga kuat merupakan hasil transaksi bisnis narkoba dalam kurun waktu 2004-2015.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari memberikan keterangan mengenai penemuan transaksi mencurigakan diduga terkait bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8).

Humas PPATK Firman Shantyabudi memberikan keterangan mengenai penemuan transaksi mencurigakan diduga terkait bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8).

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari memberikan keterangan mengenai penemuan transaksi mencurigakan diduga terkait bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8).

Humas PPATK Firman Shantyabudi memberikan keterangan mengenai penemuan transaksi mencurigakan diduga terkait bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8).

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya bersama Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari, dan Humas PPATK Firman Shantyabudi saat memberikan keterangan mengenai penemuan mencurigakan aliran dana terkait bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8).