Deretan kapal milik nelayan Aceh saat bersandar di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Rabu (4/3). Ratusan nelayan di Aceh berniat menjual kapal mereka ke pemerintah lantaran tidak bisa digunakan akibat harga BBM, khususnya solar naik.
Harga solar naik, ratusan nelayan Aceh niat jual kapal ke pemerintah
Nelayan
Sudah 1 minggu lebih nelayan di Pelabuhan Lampulo ini tidak melaut karena tidak sanggup membeli solar yang harganya kini mencapai Rp 8.600 per liter.
Aktivitas sejumlah nelayan berada di kapal saat tidak dapat melaut.
Nelayan Aceh mengaku rugi akibat harga solar naik.
Deretan kapal milik nelayan Aceh saat bersandar di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Rabu (4/3).
Kepada Pramono, warga Pulau Lancang yang kebanyakan nelayan, mengeluhkan persoalan terkait bahan bakar dan tambak.
Baca SelengkapnyaRazia dilakukan sebagai upaya penegakan syariat Islam di Aceh. Sebanyak 20 orang laki-laki bercelana pendek dan 7 perempuan berbaju ketat diamankan.
Baca SelengkapnyaPenghapusan utang terhadap bank himbara merupakan bukti kepedulian Presiden Prabowo.
Baca SelengkapnyaBegini cara Presiden Prabowo keluarkan kebijakan pemutihan utang petani, nelayan, dan pengusaha kecil.
Baca SelengkapnyaKementerian seharusnya bisa memastikan ketersediaan BBM dan alat tangkap yang baik bagi nelayan.
Baca SelengkapnyaIa melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaInformasi keberadaan pengungsi Rohingya ini mulai berembus di masyarakat setempat sejak Kamis (17/10) sore.
Baca SelengkapnyaMantan caleg ini dilaporkan korban pada Novemner 2023 tapi baru berhasil diamankan pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDendang buai merupakan ekspresi batin sekaligus doa orang tua untuk masa depan anak mereka yang masih bayi.
Baca Selengkapnya10 destinasi top di Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Apung, dan lebih banyak lagi!
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa konflik sosial yang melibatkan golongan ulama yang tergabung dalam PUSA dengan Uleebalang yang mempengaruhi revolusi Aceh.
Baca SelengkapnyaTerjadinya diskriminasi rasial antara awak kabin Belanda dan Pribumi pecah di Pelabuhan Aceh pada tahun 1933 silam.
Baca Selengkapnya