Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan KSAL Laksmana TNI Ade Supandi‎ saat meninjau dan menyaksikan secara langsung latihan Armada Jaya XXXIV Tahun 2016 di Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592 di Laut Jawa, Rabu (14/9).

Dalam latihan yang berlangsung kurang lebih 60 menit tersebut mempertontonkan sejumlah atraksi dan demo keterampilan pasukan TNI Angkatan Laut.

Salah satu keterampilan yang diperlihatkan kepada Presiden adalah peluncuran roket anti kapal selam jenis RBU 6000 dari empat KRI, yakni Kapal Kujang, Kapal Layang, Kapal Clurit, dan Kapal Ajax.

Presiden Joko Widodo juga menyaksikan uji coba senjata strategis milik TNI AL yang berupa peluru kendali C-705 dan Torpedo 'Surface and Underwater Torpedo' (SUT).

Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 sendiri digelar dengan tujuan untuk mengukur kemampuan prajurit serta mengukur kekuatan operasional dan keterpaduan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

Latihan ini melibatkan 39 unsur kapal perang berbagai jenis, 8 pesawat udara, dan 1.700-an pasukan pendarat beserta kendaraan tempurnya dalam latihan puncak Angkatan Laut.

Didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Presiden Jokowi memberikan sambutan di hadapan awak media yang meliput saat meninjau uji coba senjata strategis TNI Angkatan Laut di Laut Jawa, Rabu (14/9).

Presiden Jokowi bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan KSAL Laksmana TNI Ade Supandi‎ berfoto bersama di depan helikopter tipe Bell-412 di Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592 di Laut Jawa, Rabu (14/9).

Presiden Jokowi bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan KSAL Laksmana TNI Ade Supandi‎ berbincang di depan saat meninjau uji coba senjata strategis TNI AL dari Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592 di Laut Jawa, Rabu (14/9).