Pekerja menyelesaikan pembuatan kapal pinisi di Tana Beru, Sulawesi Selatan, Minggu (8/7). Kapal pinisi merupakan kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan.
Melihat lebih dekat proses pembuatan kapal pinisi di Sulawesi
Kapal Pesiar Mewah
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan kapal pinisi di Tana Beru, Sulawesi Selatan. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang mempunyai makna dua kalimat syahadat dan tujuh ayat dalam surat Al-fatihah.
Kapal pinisi merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang sudah ada sebelum tahun 1500an. Putra Mahkota dari Kerajaan Luwu Sawerigading lah yang berada di balik pembuatan kapal besar ini pada abad ke-14.
Pembuatan kapal pinisi harus melalui serangkaian upacara adat. Mulai dari pencarian kayu, penebangan pohon, peletakan lunas, hingga kapal siap digunakan berlayar semua tak lepas dari upacara adat.
Dalam proses pembuatannya, kapal ini dikerjakan secara manual atau dikerjakan dengan tangan kosong tanpa bantuan mesin.
Pekerja menyelesaikan pembuatan kapal Pinisi tradisional di Tana Beru, Sulawesi Selatan.
Kapal Pinisi ini dipersiapkan tanpa sketsa atau rancangan dia atas kertas.
Kapal pinisi merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang sudah ada sebelum tahun 1500an.
Prabowo Subianto berencana membuat kebijakan untuk menenggelamkan kapal-kapal yang menyelundupkan barang dari luar menuju ke perairan laut Indonesia.
Baca SelengkapnyaFilosofi nasi tumpeng yang lekat dengan sejarah Indonesia di masa lampau.
Baca SelengkapnyaPentingnya status whitelist bagi reputasi maritim Indonesia sangat diakui oleh Deputi Direktur Bisnis Manajemen Klasifikasi BKI, Arief Budi Permana.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan untuk memastikan kapal yang berlayar ke luar negeri mematuhi standar keselamatan internasional.
Baca SelengkapnyaRasio penahanan kapal kini mencapai 1,22 persen, dengan 101 dari 8.300 kapal yang diperiksa berdasarkan aturan SOLAS mengalami penahanan.
Baca SelengkapnyaSaat ada sambal seruit, seluruh anggota sanak saudara yang jauh akan langsung datang untuk makan bersama.
Baca SelengkapnyaTanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional sebagai salah satu momen bersejarah dan penting untuk dilakukan.
Baca SelengkapnyaAcara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaRumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya