Istri Miskan, Faridah (37) berdiri di dekat jendela yang kini beralih fungsi menjadi pintu di rumahnya yang terdampak penurunan tanah di Desa Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 2019. Indonesia, negara dengan ribuan pulau, memiliki garis pantai sekitar 81.000 km (50.331 mil) sehingga sangat rentan terhadap perubahan iklim, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/12).
Membayar Mahal Demi Lindungi Rumah dari Penurunan Tanah
Penurunan Muka Tanah
Penurunan permukaan tanah menjadi ancaman serius bagi warga di pesisir Jawa, termasuk sejumlah desa di Semarang.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah bersama kelompok-kelompok lingkungan telah berjuang menanam kembali bakau, membangun tanggul, serta merelokasi desa-desa yang terancam.
Namun, warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan itu enggan meninggalkan rumahnya.
"Tidak mungkin bagi kami untuk pindah karena alasan ekonomi, jadi meskipun ada banjir pasang, saya akan tetap tinggal," kata Abdul Hadi, yang rumahnya sekarang berada di bawah permukaan laut dan jalan.
Mereka pun harus merogoh kocek dalam-dalam untuk melindungi rumahnya dari terjangan ombak serta banjir.
Miskan mengatakan, tangkapan yang dulu berlimpah kini berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah penghasilannya yang semakin kecil, dia juga harus menanggung utang untuk menopang rumahnya.
Kondisi rumah yang terdampak penurunan tanah. Sebagian bangunan rumah itu tertelan lumpur yang kerap terbawa air pasang.
Solihatun dan suaminya Nasroh, seorang petugas keamanan, duduk di rumah mereka yang baru saja ditinggikan di Tambakrejo, sebuah desa yang terdampak penurunan tanah dan kenaikan air laut, di Semarang, pada 27 November 2019.
Kompleks pemakaman yang terdampak penurunan permukaan tanah di Desa Bedono, Demak, dekat Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 28 November 2019.
Hotel Aruss di Semarang tetap beroperasi meski disita terkait kasus pencucian uang judi online. Simak kronologi penyitaan, modus operandi, dan dampaknya.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri telah menyita Hotel Aruss di Semarang sehubungan dengan penyelidikan kasus TPPU yang melibatkan dana hasil judi online sebesar Rp40,5 miliar.
Baca SelengkapnyaKursi Kapolrestabes Semarang digantikan oleh Kombes Pol Syahduddi.
Baca SelengkapnyaWarga kabupaten Semarang cerminkan toleransi saat perayaan natal.
Baca SelengkapnyaMerasa ada kejanggalan, sebagian peserta mendatangi Kantor Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaBegini ketika debt collector ketemu sesama profesi di jalan, endingnya maaf-maafan.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menembak siswa SMKN 4 Semarang, Aipda Robiq Zaenudin, kini harus menjalani sidang etik dan berisiko dipecat secara tidak hormat.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaBerikut nasihat menohok pensiunan Jenderal Polisi ke Kapolres usai anak buahnya tembak siswa SMK Semarang hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKPK sedang melakukan investigasi terhadap Hendrar Prihadi, mantan Wali Kota Semarang, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta meminta kepada Irwan sebagai Kapolrestabes untuk tidak pasang badan
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III Fraksi PDIP, I Wayan Sudirta, meminta agar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, tidak memberikan perlindungan kepada Aipda Robig.
Baca Selengkapnya