Stiker "Kawasan tanpa rokok" menghiasi jendela salah satu rumah di Kampung Penas Tanggul, Jalan Pancawarga 30, RT 15 RW 02, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (9/5). Berbeda dengan permukiman-permukiman lainnya, kampung yang berada di bantaran Kali Cipinang ini tampak unik dengan hiasan cat warna-warni dan bebas asap rokok.
Menengok kampung bebas asap rokok di Jakarta yang inspiratif
Lokasi Wisata
Koordinator Kampung Penas Tanggul, Nobby Sail Andi, berpose dengan latar belakang rumah-rumah bercat warna-warni. Pemuda 22 tahun ini menuturkan, pembangunan Kampung Penas Tanggul yang dulu kumuh menjadi 'Kampung Warna-Warni Tanpa Asap Rokok' ini dilatarbelakangi dengan keinginan warga setempat untuk mengubah stigma negatif yang melekat pada penduduk bantaran kali.
Melalui ide kreatif ini warga Penas Tanggul didampingi LSM Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) ingin membuktikan, permukiman di bantaran kali tak selamanya kumuh, tetapi juga bisa berubah menjadi indah, sehat, dan ramah lingkungan. Selain itu, komitmen bebas asap rokok juga menjadi upaya mereka dalam memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak-anak.
Konsep kampung warna-warni, menurut Nobby, diadopsi dari permukiman di Kali Code, Yogyakarta. Sementara ide bebas asap rokok diangkat dari kampung-kampung di Umbulharjo, Yogyakarta, yang memiliki aturan ketat bagi para perokok.
Tahap awal, warga Kampung Penas Tanggul sepakat untuk tidak merokok di dalam rumah. Namun untuk ke depannya, Kampung Penas Tanggul akan benar-benar steril dari asap rokok. Tentunya dengan diiringi sanksi yang tegas bagi warga yang nekat merokok.
Warga Kampung Penas Tanggul juga berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke Kali Cipinang. Mereka rela menggalakkan iuran sekitar Rp 15 ribu-20 ribu untuk membayar petugas pengangkut sampah.
Seorang pedagang mendorong gerobaknya memasuki Kampung Penas Tanggul.
Tulisan "Tanpa rokok" menghiasi sepanjang dinding di Kampung Penas Tanggul.
Seorang anak Kampung Penas Tanggul asyik bersepeda di tengah udara bersih tanpa tercemar asap rokok.
Seorang warga Kampung Penas Tanggul mengisi sore dengan menyeruput kopi tanpa mengisap rokok di depan rumahnya yang bercat warna-warni.
Ibu-ibu asyik berbincang di salah satu sudut Kampung Penas Tanggul yang terbebas dari asap rokok.
Kondisi rumah-rumah bercat warna-warni di Kampung Penas Tanggul.
Kampung Warna-Warni Tanpa Asap Rokok Penas Tanggul ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Jakarta untuk mengubah citra kumuh menjadi ramah lingkungan.
Merokok, selain mengganggu kenyamanan orang sekitar, juga dapat menjadi penyebab kanker mematikan, yaitu kanker paru-paru.
Baca SelengkapnyaMerokok dapat merusak kesehatan mulut, menyebabkan gigi kuning, penyakit gusi, dan kanker mulut. Ketahui cara mencegah dan mengatasinya untuk mulut sehat.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaAksi kolaborasi ini dilaksanakan Polresta Kota Malang dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.
Baca SelengkapnyaDestinasi wisata bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaSeorang Kombes Polisi pertanyakan kasih sayang bawahannya karena izinkan dirinya pimpin apel sambil merokok.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan dampak vaping tidak hanya pada ukuran testis yang mengecil, tetapi juga dapat menghambat gairah seks & mengurangi jumlah Sperma.
Baca SelengkapnyaMerokok setelah makan bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca Selengkapnya