Jemaah saat menunaikan ibadah salat di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5). Masjid Agung Al-Barkah Bekasi dibangun pada 1890 yang dipelopori oleh Penghulu Lanraad (alm) Haji Abdul Hamid di atas tanah wakaf milik Haji Bahrun seluas 3.000 meter persegi.

Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang mengadopsi karakter masjid Timur Tengah.

Ada delapan daun pintu dari kayu jati berukir kaligrafi yang mencerminkan 8 pintu menuju surga.

Masjid ini juga dilengkapi kubah berdiameter 18 meter dan di bawahnya bertuliskan 99 nama Allah (Asma'ul Husna).

Arsitektur masjid tidak lepas dari simbolisasi Islam, setiap detail bangunan memiliki arti. Simbolisasi Islam bisa kita jumpai pada 4 buah menara yang memiliki arti 4 tiang ilmu, yakni Bahasa Arab, Syariah, sejarah dan filsafat. Serta syarat hidup bahagia yakni aqidah, akhlak, syariah dan Ibadan.

Tiga bagian bentuk dasar bangunan menara mencerminkan iman islam dan ikhsan, sedangkan ketinggian menara 35 meter diambil dari salah satu surat Alquran.

Selain itu Masjid Agung Al-Barkah dikelilingi oleh pohon kurma yang panen setiap bulan Ramadan.

Kondisi interior Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5).

Kondisi interior Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5).

Seorang jemaah bertadarus di dekat mimbar Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5).

Kondisi interior Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5).

Kondisi tempat wudu Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5).