Sutrisno (31) memahat batu saat membuat cobek di Dusun Petung Wulung, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (3/8). Desa Toyomarto, Singosari terkenal dengan sentra perajin cobek. Mayoritas warga di desa ini hidup bergantung dari penghasilan menjual alat pembuat sambal atau bumbu dapur tersebut.
Menengok pembuatan cobek khas Gunung Arjuno
Kota Malang
Bahan dasar cobek di desa ini berasal dari batu-batu di lereng Gunung Arjuno.
Riyati (52) saat membentuk piringan cobek dengan bantuan gerinda.
Pembuatan cobek dimulai dari memecah batu menjadi lebih kecil, sehingga mudah dipotong-potong sesuai ukuran. Satu per satu batu dibentuk dengan menggunakan tatah layaknya pengukir dan kemudian dihaluskan dengan gerinda.
Dalam sehari, perajin mampu menghasilkan 10-15 buah cobek.
Sutrisno saat menghaluskan cobek dengan gerinda.
Cobek khas Gunung Arjuno dijual dengan kisaran harga Rp 15 ribu-Rp 100 ribu tergantung ukuran dan dipasarkan hingga Kalimantan dan Bali.
Festival Sastra Kota Malang kali ini banyak membahas tentang wisata kuliner legendaris
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi memang membatasi impor produk-produk militer dari berbagai negara.
Baca SelengkapnyaGerai-gerai ini tidak hanya berlokasi di Indonesia saja tapi juga di negara-negara asia lain seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Hong Kong, dan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaDi salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.
Baca SelengkapnyaTrade Expo memungkinkan perusahaan mendapatkan eksposur yang lebih besar dan peningkatan peluang ekspansi bisnis ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan industri produksi yang terus berkembang maju dengan berbagai fasilitas canggih beserta sumber daya (SDM) lokal terampil.
Baca SelengkapnyaGanjar meminta perusahaan lokal meningkatkan inovasi dan terus mengembangkan produk-produknya.
Baca SelengkapnyaBrand atau merek bukan hanya sekadar logo dan nama, tapi kumpulan pengalaman dari apa yang konsumen rasakan.
Baca SelengkapnyaDekranas juga sangat ketat memfokuskan kepada hasil kerajinan Indonesia yang menggunakan bahan baku lokal.
Baca SelengkapnyaWajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
Baca SelengkapnyaPemerintah didesak untuk segera melakukan tindakan agar hambatan dagang semacam ini tidak terjadi.
Baca SelengkapnyaPara hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.
Baca Selengkapnya