Turis membaca salah satu kutipan surat karya Bung Karno saat mengunjungi pameran Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11). Pameran yang digelar dari 10-22 November 2018 tersebut menampilkan surat-surat karya delapan tokoh pendiri bangsa, yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, RA Kartini, John Lie, Ki Hajar Dewantara, dan KH Agus Salim.
Mengunjungi Pameran Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional
Sejarah Indonesia
Pengunjung saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11). Surat-surat tersebut sebelumnya tersimpan di Gedung Arsip Nasional, keluarga, hingga Belanda yang dibuat oleh delapan tokoh tersebut untuk kerabat dan teman seperjuangan.
Seorang siswa sekolah dasar saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11). Pameran ini bertujuan memperingati Hari Pahlawan sekaligus mengajak masyarakat untuk mengenang cerita terpendam di balik goresan tangan para delapan tokoh tersebut.
Pengunjung saat membaca salah satu surat karya Bung Karno untuk sahabatnya Samuel Koperberg yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Pengunjung saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Pengunjung saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Sejumlah siswa sekolah dasar saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Pengunjung saat mengabadikan surat karya Tan Malaka yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Sejumlah siswa sekolah dasar saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Sejumlah siswa sekolah dasar saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Pengunjung saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Pengunjung saat membaca salah satu surat yang dipamerkan dalam Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/11).
Pameran yang digelar dari 10-22 November 2018 tersebut menampilkan surat-surat karya delapan tokoh pendiri bangsa, yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, RA Kartini, John Lie, Ki Hajar Dewantara, dan KH Agus Salim.
Doa bersama juga dihadiri ribuan kader serta simpatisan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaPerda No. 1 Tahun 2024 Jakarta mengubah tarif pajak progresif kendaraan, ini yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaHasil survei PKHP UIN Jakarta mengungkapkan bahwa pasangan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, RK-Suswono punya elektabilitas tertinggi sebesar 53 persen.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi sebelum Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka datang ke sekolah tersebut untuk meninjau makan gizi gratis.
Baca SelengkapnyaMusim hujan harus diwaspadai oleh setiap pengendara di jalan raya.
Baca SelengkapnyaMasalah kemacetan Jakarta sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
Baca Selengkapnyaresiden akan menandatangani kepres pemindahan ibu kota jika infrastruktur di IKN sudah terbangun dengan baik.
Baca SelengkapnyaDebat bertema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim menjadi debat terakhir dalam Pilkada Jakarta 2024 sebelum pemungutan suara pada 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca SelengkapnyaRK-Suswono berharap, kampanye akbar ini dapat memompa semangat para relawan serta kader dari partai KIM Plus untuk memenangkan Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Sukarno segera mencari sosok pengganti sementara panglima Angkatan Darat karena Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani diculik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Maukar terjadi di tengah kondisi politik yang penuh gejolak. Ketika berbagai pemberontakan muncul di daerah-daerah yang menginginkan otonomi daerah.
Baca Selengkapnya