Jalan masuk menuju Benteng Marlborough di Bengkulu, pada 4 November 2017. Benteng Marlborough dibangun oleh East India Company (EIC) pada 1713-1719 sebagai benteng pertahanan kolonial Inggris di Bengkulu.
Menjelajahi Benteng Marlborough, jejak kolonial Inggris di Bengkulu
Situs Sejarah
Berdiri di atas lahan seluas 44.000 meter persegi, konon Marlborough menjadi benteng terbesar dan terkuat yang dibangun Inggris di Asia Tenggara pada masa itu.
Pada 1824, Inggris menyerahkan Benteng Marlborough ke tangan Belanda dengan imbalan Singapura dan Malaka. Hal tersebut dilakukan sesuai kesepakatan dalam Perjanjian Belanda-Anglo.
Marlborough masih digunakan sebagai benteng pertahanan pada masa Hindia Belanda (1825-1942), Jepang (1942-1945), dan kemerdekaan Indonesia sebelum akhirnya diserahkan kepada Depdikbud pada 1977 untuk dipugar dan dijadikan cagar budaya.
Sejumlah pengunjung memandangi lautan dari Benteng Marlborough.
Sejumlah anak-anak menghabiskan waktu dengan bermain di Benteng Marlborough.
Berjarak sekitar satu kilometer dari Benteng Marlborough terdapat pemakaman tokoh kolonial Inggris dan Belanda.
Makam salah satu tokoh kolonial Inggris di dekat Benteng Marlborough.
Kondisi makam di dekat Benteng Marlborough.
Jejak kapal karam di Laut Nusantara mengungkap kekayaan sejarah dan budaya, dari keramik kuno hingga artefak berharga, membawa kisah rempah yang memikat dunia.
Baca SelengkapnyaTemukan kisah menarik perjalanan Sir Stamford Raffles saat menemukan Candi Singosari dan pengamatannya yang mengungkap sejarah kerajaan Singosari.
Baca SelengkapnyaTemukan kisah menarik perjalanan Sir Stamford Raffles saat menemukan Candi Singosari dan pengamatannya yang mengungkap sejarah kerajaan Singosari.
Baca SelengkapnyaCandi Prambanan tidak hanya menjadi warisan budaya bernilai sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang populer.
Baca SelengkapnyaBerikut potret srikandi Indonesia tahun 1957 saat berkunjung ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDalam kehidupan sehari-hari, uang menjadi sarana penting yang digunakan manusia untuk memperoleh barang dan membayar jasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Sukarno, mikrofon sangat berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu teks cerita sejarah adalah adanya gagasan Palangkaraya sebagai Bakal Ibukota Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis ini berlangsung antara Desember 1946 hingga Februari 1947.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaHari Keuangan Nasional memiliki beberapa tujuan penting yang berkaitan dengan sejarah dan peran sektor keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Agustinus Adisutjipto penerbang pesawat dengan identitas Bendera Merah Putih pertama.
Baca Selengkapnya