Seekor burung Cendrawasih, atau yang sering disebut sebagai 'bird of paradise', bertengger di dahan pohon di sebuah hutan di Desa Malagufuk, Sorong, Papua, pada 23 Agustus 2017. Seperti dilansir AFP pada Kamis (26/10) lalu, bisnis perkebunan dan pertanian yang disebut-sebut sebagai sarana untuk memperbaiki peluang ekonomi berkembang dengan cepat di Papua. Hal tersebut justru dianggap aktivis lingkungan sebagai ancaman besar untuk kelestarian hutan di Papua.

Burung-burung indah yang mendiami pulau paling timur di Indonesia juga dihadapkan dengan kepunahan yang lebih cepat akibat bisnis perkebunan dan pertanian itu.

Terlebih burung-burung di Papua, seperti Cendrawasih, Kasuari, Rangkong, hingga saat ini terus diburu karena keindahannya.

Kondisi burung Cendrawasih yang telah menjadi souvenir.

Charles Roring, seorang pemandu wisata mencari burung Cendrawasih untuk diperlihatkan kepada turis. Wisata alam seperti ini dipercaya menjadi salah satu solusi untuk mempertahankan hutan dan burung di Papua.

Dengan wisata alam tersebut masyarakat di desa sekitar hutan juga bisa diberdayakan untuk menyediakan akomodasi bagi para turis. Aktivitas perburuan pun diharapkan bisa berkurang.

Charles Roring membantu seorang pengamat burung saat mencari burung Cendrawasih.

Burung Kasuari dan ayam berkeliaran di hutan dekat Desa Malagufuk.

Aktivitas warga di hutan dekat Desa Malagufuk.

Aktivitas warga Desa Malagufuk.