Latar belakang Simon Hardi yang akrab disapa Ximen Han bergelut di custom arloji digital tak lepas dari pengalaman sedih masa kanak. Suatu kali, ia memimpikan memiliki arloji tetapi tak sanggup membeli.
Merakit Imajinasi di Arloji
Banyumas
Baru di usia 30 tahun, untuk pertama kali ia mampu membeli jam digital yang didambakan. Diliputi rasa kurang puas, ia mulai membayangkan mendesain arloji digital sesuai keinginan yakni tokoh-tokoh superhero dan sejumlah tokoh serial manga yang ia gemari di masa kanak.
Bermodal nekat, Simon pun memberanikan diri membongkar arloji digital. Tujuannya satu, mempelajari sistem perakitan.
Kesulitan yang ia dapat, menghapal letak komponen-komponen arloji yang mungil. Dituntut untuk teliti, butuh waktu tiga tahun bagi Simon memahami seluk beluk arloji digital.
Percobaan pembongkaran, tiga kali alami kegagalan. Tiga arloji digital yang merogoh uang jutaan berujung alami kerusakan.
Baru pada 2016, Simon mulai berhasil bereksperimen pada pewarnaan layar dan lampu. Untuk strap arloji digital ia mendesain corak sampai komposisi warna lalu mencetak ke mitranya di Singapura.
Upayanya mulai berhasil, Simon pun lantas berspekulasi membuka jasa perakitan arloji digital. Tak disangka ia disambut baik penggemar arloji digital terutama dari luar Kabupaten Banyumas tempat ia tinggal.
Merebaknya layanan jejaring sosial, semakin membantu simon mengenalkan arloji digital custom buatannya. Tak hanya berkreasi semata kegemarannya, ia pun mendesain tokoh-tokoh populer mulai dari olahragawan sampai penyanyi sesuai permintaan pemesan.
Sejumlah arloji digital custom rakitan Simon. Baginya arloji digital jadi media untuk merakit imajinasinya serta cara menjalani usaha ekonomi kreatif.
Seorang anak berusia 10 tahun di Wisconsin menghubungi layanan darurat 911 untuk meminta bantuan dalam menyelesaikan tugas matematika.
Baca SelengkapnyaEks Panglima TNI Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto belum lama ini kedapatan bertolak ke Banyumas, Jawa Tengah berziarah makam leluhur.
Baca SelengkapnyaPolresta Banyumas bekerja sama dengan organisasi pecinta anjing berhasil menghentikan upaya penyelundupan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan festival ini membuat Desa Cikakak menjadi desa terbaik se-Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSate Bawor dibuat dengan resep sendiri agar daging tetap empuk dan bumbunya bisa meresap meskipun dagingnya tebal.
Baca SelengkapnyaLeluhur Prabowo dari garis ayah merupakan para priyayi dari Banyumas. Bila ditarik lebih jauh lanjut ke raja Mataram Islam
Baca SelengkapnyaBerbagai jenis padi yang dipanen sejak zaman dulu masih tersimpan di leuit. Sedikit dari padi yang tersimpan itu konon usianya sudah mencapai ratusan tahun
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa hewan laut langka dengan karakteristik yang unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaKejutan ulang tahun yang penuh kreativitas ini berhasil mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaAlat ini akan didorong saat menuju hutan dan dinaiki saat bak sudah terisi penuh. Cara berjalannya memanfaatkan gaya gravitasi.
Baca SelengkapnyaDi masjid ini tersimpan peci dan sorban peninggalan K.H Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi. Peci dan sorban itu terlihat disimpan di dalam kotak kaca.
Baca SelengkapnyaDalang bernama Kang Bayu ini memilih hidup menyepi dan hanya ditemani oleh wayang serta istri dan beberapa anak. Ada beberapa kejadian di dekat rumahnya.
Baca Selengkapnya