
Dilihat dari dekat salah satu dari tiga altar pemujaan era Kerajaan Kediri milik umat Hindu yang ditemukan di Dusun Sumberjo, Desa Tunglur, Kecamatan Badas Kabupaten Kediri - Jawa Timur, Kamis (4/12).
Morebenda cagar budaya
Dilihat dari dekat salah satu dari tiga altar pemujaan era Kerajaan Kediri milik umat Hindu yang ditemukan di Dusun Sumberjo, Desa Tunglur, Kecamatan Badas Kabupaten Kediri - Jawa Timur, Kamis (4/12).
MoreSitus yang ditemukan di Desa Tunglur ini diperkirakan memiliki periodisasi yang sama dengan situs Tondowongso antara tahun 1045-1222 masehi.
MoreSelain altar juga ditemukan sebuah lingga sempurna yang memiliki bagian Siwabaga, Wisnhubaga dan Brahamabaga dimana masing-masing dewa terletak di atas bangunan menara.
MoreDalam ekskavasi yang dilakukan tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) juga ditemukan lingga yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi altar pemujaan. Lingga tersebut kini telah dibawa ke BPCB Trowulan.
MoreLokasi penemuan altar tempat pemujaan yang berada tak jauh dari pemukiman warga.
Masyarakat yang ingin melihat secara langsung bisa dengan mudah menjangkaunya menggunakan kendaraan roda empat.
Dalam ekskavasi belum selesai, tim BPCB Trowulan membuat larangan yang bertuliskan "Dilarang Masuk Area Candi."
Ekskavasi tim BPCB di sebelah timur altar, disitu pula ditemukan patung yang kini dibawa ke BPCB Trowulan.
Seorang warga melihat Altar tempat pemujaan era Hindu pada masa Kerajaan Kediri dari luar pagar pembatas di Dusun Sumberjo, Desa Tunglur, Kediri.
MoreTradisi guyangan umumnya dilaksanakan di halaman belakang Dinas Pariwisata Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaLebaran di Indonesia kaya akan tradisi unik yang diwariskan turun-temurun, mencerminkan kebudayaan dan nilai-nilai sosial yang kuat.
Baca SelengkapnyaMasjid Mir Mahmood Shah di Hyderabad, India, dikenal sebagai salah satu masjid terkecil di dunia.
Baca SelengkapnyaBeragam tradisi unik di Indonesia menyambut Ramadan 2025, dari Munggahan hingga Nyadran, memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat.
Baca SelengkapnyaDari Jakarta hingga Bali, setiap daerah memiliki cara sendiri untuk menyambut Ramadan yang tak hanya sekadar rutinitas, namun juga sarat dengan nilai spiritual.
Baca SelengkapnyaThresia Mareta, penulis buku 'Ode to Indonesian Culture', menerima penghargaan bergengsi Ksatria Ordo Seni dan Sastra dari Pemerintah Prancis. Ini faktanya.
Baca SelengkapnyaTarian ini awalnya diciptakan sebagai bagian dari ritual tradisional untuk membersihkan diri serta lingkungan dari pengaruh dan energi negatif.
Baca SelengkapnyaFilosofi nasi tumpeng yang lekat dengan sejarah Indonesia di masa lampau.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaSaat ada sambal seruit, seluruh anggota sanak saudara yang jauh akan langsung datang untuk makan bersama.
Baca SelengkapnyaTanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional sebagai salah satu momen bersejarah dan penting untuk dilakukan.
Baca SelengkapnyaAcara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.
Baca Selengkapnya