Bangunan Masjid yang terendam air laut akibat permukaan tanah yang turun di pesisir Jakarta, Kamis (7/11/2019). Kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah ini adalah imbas dari perubahan iklim global dan menjadi ancaman serius bagi warga pesisir dan Jakarta.

Sisa bangunan yang terendam air laut akibat permukaan tanah yang turun di pesisir Jakarta, Kamis (7/11/2019). Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa permukaan air laut di Jakarta bagian Utara berada sekitar 1,5 meter di atas permukaan tanah.

Penurunan air tanah disebabkan adanya beban bangunan gedung serta pengambilan air anah yang tidak terkontrol, sehingga terjadi penurunan permukaan tanah di Jakarta sekitar 3 hingga 18 centimeter (cm).

Pemerintah melakukan penanganan untuk mengurangi dampak penurunan air tanah dan intrusi air laut dengan pembuatan tanggul raksasa laut ( Giant Sea Wall), dan tanggul-tangul lainnya untuk menahan air laut masuk ke darat.

Selain Jakarta beberapa wilayah Jawa seperti Semarang dan Demak juga mengalami penurunan permukaan tanah di kawasan pesisir.

Saat ini pemerintah membatasi pengambilan air tanah yang berlebihan.

Warga berjalan di atas jembatan yang dibuat akibat permukaan tanah yang terendam air laut.

Kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah ini adalah imbas dari perubahan iklim global dan menjadi ancaman serius bagi warga pesisir dan Jakarta.