Kondisi prasasti peninggalan abad ke-10 bernama Watu Tulis Pohsarang atau yang dikenal dengan Prasasti Lucem di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (13/4). Pesan pada prasasti yang terletak di lereng sebelah timur Gunung Wilis ini ditulis menggunakan huruf Kadiri Kwadrat (Kadiri Block Letter) dengan bahasa Jawa Kuno.
Prasasti Lucem, pesan dari zaman Jawa kuno supaya jaga lingkungan
Situs Sejarah
Dalam isinya, Prasasti Lucem ini menyebut peristiwa perbaikan jalan oleh Samgat Lucem pu Ghek (Lok) dan penanaman pohon beringin oleh Sang Apanji Tepet. Peristiwa ini menggambarkan kepedulian penguasa terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Tampak terdapat empat baris tulisan yang terukir pada batu Prasasti Lucem. Bagian terpanjang tulisan tersebut mencapai 190 cm, sedangkan ukurannya masing-masing 17x50 cm.
Sayangnya, Prasati Lucem ini terancam roboh karena adanya penggalian pasir dan batu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di sekitar lokasi.
Kondisi lahan sekitar Prasati Lucem yang dieksploitasi oleh orang tak bertanggung jawab.
Kondisi Prasasti Lucem di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (13/4).
Jejak kapal karam di Laut Nusantara mengungkap kekayaan sejarah dan budaya, dari keramik kuno hingga artefak berharga, membawa kisah rempah yang memikat dunia.
Baca SelengkapnyaTemukan kisah menarik perjalanan Sir Stamford Raffles saat menemukan Candi Singosari dan pengamatannya yang mengungkap sejarah kerajaan Singosari.
Baca SelengkapnyaCandi Prambanan tidak hanya menjadi warisan budaya bernilai sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang populer.
Baca SelengkapnyaBerikut potret srikandi Indonesia tahun 1957 saat berkunjung ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDalam kehidupan sehari-hari, uang menjadi sarana penting yang digunakan manusia untuk memperoleh barang dan membayar jasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Sukarno, mikrofon sangat berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu teks cerita sejarah adalah adanya gagasan Palangkaraya sebagai Bakal Ibukota Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis ini berlangsung antara Desember 1946 hingga Februari 1947.
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan masih didalami oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMaarten Paes menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Kediri.
Baca SelengkapnyaAmbulans dengan nomor polisi AH 8749 AC itu sebelumnya baru saja mengantar jenazah
Baca Selengkapnya