Mukhlis Abdul Holik alias Adul berjalan bersama teman-temannya menuju sekolah di Kampung Cikiwul Tonggoh, Sekarwangi, Sukabumi, Kamis (15/11). Keterbatasan fisik berupa cacat kaki sejak lahir tak menghalangi niat Adul untuk berangkat ke sekolah. Dengan penuh semangat dan percaya diri, bocah 8 tahun ini sehari-hari harus merangkak sejauh 3 km menuju SDN 10 Cibadak.
Semangat Adul Merangkak Sejauh 3 km Demi Bersekolah
Kisah Inspiratif Difabel
Kedua tangan menjadi tumpuan Adul selama berjalan menuju sekolah.
Jalanan terjal, menanjak, dan menurun harus dilalui Adul demi tiba di sekolahnya.
Kisah Adul ini menjadi trending topic inspiratif bagi anak-anak untuk bersekolah.
Adul saat ini duduk di bangku kelas 3.
Adul saat mengikuti kegiatan belajar di SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Kamis (15/11).
Adul saat mengikuti kegiatan belajar di SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Kamis (15/11).
Adul saat mengikuti kegiatan belajar di SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Kamis (15/11).
Adul saat mengerjakan tugas bersama teman sekolahnya mengikuti kegiatan belajar di Kampung Cikiwul Tonggoh, Sekarwangi, Sukabumi, Kamis (15/11).
Adul berpamitan sebelum berangkat menuju sekolahnya di Kampung Cikiwul Tonggoh, Sekarwangi, Sukabumi, Kamis (15/11).
Adul saat mengikuti kegiatan belajar di SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Kamis (15/11).
Adul berjalan dengan tumpuan kedua tangannya saat menuju sekolah di Kampung Cikiwul Tonggoh, Sekarwangi, Sukabumi, Kamis (15/11).
Keteguhan hati seorang pria lanjut usia bernama Mbah Wasiran membuat hati sejumlah personel Polda DIY merasa terketuk.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari film 'Iron Man', tim peneliti KAIST berhasil mengembangkan robot untuk membantu penderita lumpuh agar bisa berjalan. Simak kecanggihannya!
Baca SelengkapnyaDelisa kini telah beranjak menjadi wanita karier yang begitu menginspirasi.
Baca SelengkapnyaMelalui Agen46, penyandang disabilitas tidak hanya menjadi pengguna layanan keuangan tetapi juga berperan sebagai pelaku ekonomi yang tangguh dan mandiri.
Baca SelengkapnyaPada 2022, BPS merilis angka penyandang disabilitas usia produktif di Indonesia sebesar 17 juta orang. Sementara, hanya 7,6 juta saja yang terserap dunia kerja.
Baca SelengkapnyaAksi kemanusiaan dari petugas satuan keamanan stasiun ini mendapat banyak pujian dan apresiasi dari netizen.
Baca SelengkapnyaData dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening.
Baca SelengkapnyaSetelah terpuruk selama satu tahun karena tuli, ia kemudian bangkit melalui usaha madu. Keterbatasannya mampu ia lawan hingga cuan jutaan rupiah.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaPasutri ini membuktikan bahwa menjadi difabel bukan halangan untuk produktif.
Baca SelengkapnyaKusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca Selengkapnya