Fauzan Akmal Maulana (15), penderita Distrophia Muculor Progresive (DMP), digendong ibunya, Winih Utami (49), saat bersekolah di SMPN 1 Terbuka, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/3). Di tengah keterbatasan fisiknya karena penyakit DMP yang membuat otot pada bagian kaki dan tangannya terus mengalami pelemahan progresif, Fauzan tetap semangat bersekolah.
Semangat Fauzan, Anak Penderita Pelemahan Otot yang Tetap Bersekolah
Pelajar Inspiratif
Fauzan menderita DMP sejak tahun 2015. Pada saat ia masih menginjak kelas 5 SD. Anak yatim ini kini tercatat sebagai siswa kelas 3 di SMP 1 Terbuka Tangerang Selatan.
Semangat belajar Fauzan memberikan motivasi bagi sang ibu yang seorang diri memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan membuat kue-kue kering yang dipasarkan ke warung-warung sekitar rumahnya.
Fauzan Akmal Maulana belajar bersama ibunya, Winih Utami, di rumah kecilnya di Kampung Pladen, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Fauzan saat belajar di rumah kecilnya di Kampung Pladen, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Fauzan Akmal Maulana dibantu ibunya memakai baju sekolah di rumah kecilnya di Kampung Pladen, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Setiap hari, Fauzan berangkat atau pulang sekolah dengan digendong ibunya.
Fauzan menunggu pelaksanaan try out ujian pada ruang guru di SMPN 1 Terbuka, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Fauzan Akmal Maulana menunggu angkutan menuju sekolahnya di Pondok Ranji, Tangsel, Jumat (22/3).
Fauzan menunggu pelaksanaan try out ujian di SMPN 1 Terbuka, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Fauzan saat melaksanakan try out ujian di SMPN 1 Terbuka, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Fauzan Akmal Maulana saat melaksanakan try out ujian di SMPN 1 Terbuka, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/3).
Terinspirasi dari film 'Iron Man', tim peneliti KAIST berhasil mengembangkan robot untuk membantu penderita lumpuh agar bisa berjalan. Simak kecanggihannya!
Baca SelengkapnyaDelisa kini telah beranjak menjadi wanita karier yang begitu menginspirasi.
Baca SelengkapnyaMelalui Agen46, penyandang disabilitas tidak hanya menjadi pengguna layanan keuangan tetapi juga berperan sebagai pelaku ekonomi yang tangguh dan mandiri.
Baca SelengkapnyaPada 2022, BPS merilis angka penyandang disabilitas usia produktif di Indonesia sebesar 17 juta orang. Sementara, hanya 7,6 juta saja yang terserap dunia kerja.
Baca SelengkapnyaAksi kemanusiaan dari petugas satuan keamanan stasiun ini mendapat banyak pujian dan apresiasi dari netizen.
Baca SelengkapnyaData dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening.
Baca SelengkapnyaSetelah terpuruk selama satu tahun karena tuli, ia kemudian bangkit melalui usaha madu. Keterbatasannya mampu ia lawan hingga cuan jutaan rupiah.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaPasutri ini membuktikan bahwa menjadi difabel bukan halangan untuk produktif.
Baca SelengkapnyaKusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah mahasiswa difabel yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya.
Baca Selengkapnya