Masyarakat adat Bonokeling dari Kabupaten Cilacap yakni dari Desa Adiraja, Kecamatan Maos dan Desa Daun Lumbung, berjalan kaki menuju makam Ki Bonokeling di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Saban menjelang Ramadan, masyarakat adat Bonokeling menjalani Perlon Unggahan atau ziarah akbar ke makam Ki Bonokeling. Uniknya, warga Bonokeling dari berbagai daerah itu mesti berjalan kaki selama menuju pemakaman.
Tradisi Unik Unggahan Masyarakat Bonokeling Sambut Ramadan
Ramadan
Menempuh perjalanan kurang lebih sejauh 20 km sembari melawan kelelahan adalah ikhtiar menjalani cobaan duniawi bagi anak putu Banokeling.
Salah satu warga Bonokeling asal Cilacap mengusir dahaga di tengah perjalanan.
Salah satu pemuda masyarakat adat Bonokeling dalam perjalanannya mesti menggotong hasil tani dan ternak untuk selamatan.
Hasil ternak masyarakat adat Bonokeling yang diperuntukkan untuk selamatan saat melakoni ziarah akbar.
Dalam Perlon Unggahan atau ziarah akbar jelang puasa, laki-laki Bonokeling diberi tugas memasak makanan untuk selamatan.
Laki-laki Bonokeling bergotong royong membuat 5.000 takir pembungkus makanan untuk selamatan.
Para perempuan Bonokeling diberi penghormatan untuk mengawali ziarah ke makam Ki Banokeling dan dilarang terlibat dalam urusan masak-memasak.
Para perempuan Bonokeling memanjatkan doa di salah satu makam leluhur mereka di areal makam Ki Bonokeling.
Menjalani puasa bagi masyarakat adat Bonokeling adalah laku tapa untuk belajar mengendalikan hawa nafsu.
Keduanya merupakan kawan dari tetangga pemilik hajatan yang kebetulan sedang berlibur di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian
Baca SelengkapnyaAcara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSekaten adalah tradisi Jawa dalam menyambut Maulid Nabi. Yuk, kenali sejarah, makna, dan ritual unik di balik perayaan penuh spiritualitas ini!
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen warga, baik itu anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan saling berbaur turun ke sungai dan berlomba menangkap ikan.
Baca SelengkapnyaMengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaDalam kepercayaan masyarakat Jawa, bulan Safar dikenal memiliki energi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Baca SelengkapnyaBiasanya kitab Pranoto Mongso digunakan oleh petani dan nelayan Jawa pada zaman dulu
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca SelengkapnyaTradisi Suran Mbah Demang dilaksanakan setiap tanggal 7 Sura penanggalan Jawa
Baca SelengkapnyaIntip yuk foto-foto Aurel di acara tedak siten Azura!
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
Baca Selengkapnya