Warga semangat memanen sayuran di lahan tani Angsana 12. Di sana, warga bebas memilih dan membeli sayuran maupun hewan, seperti ikan. Sudah enam bulan lahan tani terbentuk. Semakin hari, tanaman di lahan tani semakin bervariasi. Lahan tani diurus oleh Kelompok Tani Angsana sejak September 2019.
Bambang menceritakan awal berdirinya Kelompok Tani Angsana 12. Berawal dari lahan kosong seluas 5.000 meter persegi, Bambang bersama warga lainnya menyulap lahan mati menjadi lahan tani hanya dalam waktu 2 pekan.
Bambang bersama warga lainnya menanam beberapa jenis sayuran hingga memelihara hewan-hewan ternak dan ikan. Tujuannya, agar masyarakat tidak perlu keluar wilayah untuk membeli bahan-bahan makanan.
Tanaman paling diunggulkan dari lahan tani Angsana, yakni padi hidroganik. Padi hidroganik ditanam dengan mengandalkan aliran air. Dengan begitu, wilayah dengan tanah yang tidak dialiri air, bisa menanam padi dengan teknik hidroganik.
Kelompok Tani Angsana 12 menanam padi berjenis padi hitam. Biasanya masa panen dilakukan setelah 3 bulan, sejak awal padi ditanam.