Ada beberapa kriteria ideal untuk menyatakan bahwa sebuah vaksin berkualitas. Kriteria ideal vaksin berkaitan dengan efikasi dan efektivitas. Kedua aspek ini memiliki peran untuk mengukur manfaat vaksin dalam mengendalikan Covid-19. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan, aspek efikasi dan efektivitas vaksin. Pertama, aspek efikasi, yaitu besar kemampuan vaksin mencegah penyakit dan menekan penularan pada individu, sehingga mencapai kondisi yang ideal dan terkontrol.
Verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran suatu laporan.
Baca SelengkapnyaValidasi bertujuan untuk memastikan bahwa suatu hal benar, sah, dan sesuai dengan standar atau kriteria tertentu.
Baca SelengkapnyaValidasi adalah pengesahan atau pengujian kebenaran atas sesuatu. Dalam prosesnya, ada berbagai metode yang dilakukan agar validasi mendapatkan hasil yang baik.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaKedua metode penelitian ini memiliki karakteristik unik yang memungkinkan para peneliti untuk memahami fenomena yang berbeda dengan cara yang berbeda pula.
Baca Selengkapnya