Kebakaran besar melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3). Akibatnya, permukiman Kampung Tanah Merah Bawah, menjadi lokasi paling terdampak insiden maut itu.
Berdasarkan catatan, warga di sana sempat menghadapi permasalahan sengketa tanah sekitar tahun 1960. Mereka kesulitan mendapat surat kepemilikan lahan.
Sepuluh tahun kemudian, Pertamina membangun depo di lokasi tempat tinggal warga. Pembangunannya memakan lahan sekitar 14 hektare. Maka dari itu, persoalan kepemilikan tanah tak kunjung ada pencerahan.
Pada 2012, DKI Jakarta dipimpin Joko Widodo. Saat itu Jokowi mengunjungi permukiman warga di Tanah Merah. Di hadapan ratusan warga, Jokowi berjanji membuatkan KTP yang sudah lama dimimpikan. Tepatnya pada 13 Maret 2013. Pemprov DKI mencetak KTP untuk 1.665 jiwa dan 715 Kartu Keluarga (KK).
Permasalahan tak berhenti di sana. Kala itu, bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat janji politik dengan warga Tanah Merah. Saat itu, Anies berencana untuk menjadikan lahan tersebut menjadi milik warga.
Tak tinggal diam, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengingatkan Anies bahwa lahan di sana merupakan milik Pertamina.
Setelah menjabat sebagai gubernur, Anies menyerahkan izin mendirikan bangunan (IMB) sementara kepada warga Kampung Tanah Merah. Menurutnya, langkah tersebut merupakan jalan tengah untuk menyelesaikan masalah bangunan yang status legalnya belum tuntas.
Baca juga:
Anak Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Butuh Seragam dan Perlengkapan Sekolah
Empat Warga Dilaporkan Hilang di Kebakaran Pertamina Plumpang, Polisi: Satu Selamat
Pertamina Punya 140 Depo BBM, Terbanyak di Sumatera dan Jawa
Gunakan Drone, Polisi Cari Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Update Kebakaran Pertamina: Polisi Setop Sementara Cari Korban Pakai Alat Berat