Direktur Utama (Dirut) PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin tertunduk malu mengenakan rompi tahanan usai tertangkap OTT KPK, Jakarta, Sabtu (1/4) dini hari. Firmansyah diduga terlibat kasus suap penjualan 2 kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV). Dalam OTT itu, KPK menyita uang sejumlah USD 25,000 sebagai suap dari AS Incorporation untuk para pejabat PT PAL Indonesia. Dalam perjanjian penjualan dua kapal SSV tersebut, AS Incorporation mendapatkan fee sebesar 4,75 persen dari nilai kontrak USD 86,96 juta. Angka 4,75 persen itu sudah mencakup fee untuk oknum pejabat PT PAL sebesar 1,25 persen.

Dirut PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin saat masuk mobil tahanan KPK, Jakarta, Sabtu (1/4) dini hari.

GM Treasury PT PAL Indonesia Arief Cahyana dengan rompi tahanan berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (1/4) dini hari. KPK menahan Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin, GM Treasury Arief Cahyana dan perantara suap Agus Nugroho sebagai tersangka suap terkait pembayaran 'fee agency' penjualan kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina, sementara itu Direktur Keuangan dan Teknologi Saiful Anwar yang juga tersangka belum ditahan karena masih di luar negeri.

GM Treasury PT PAL Indonesia Arief Cahyana memasuki mobil tahanan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (1/4) dini hari.

Penyuap dari perusahaan perantara Ashanti Sales Incorporation Agus Nugroho menuruni anak tangga usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (1/4) dini hari.

Penyuap dari perusahaan perantara Ashanti Sales Incorporation Agus Nugroho memasuki mobil tahanan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (1/4) dini hari.