Pekerja mengenakan alat EksoVest saat bekerja di jalur perakitan di pabrik Ford Focus dan C-max di Pabrik Michigan di Wayne, Michigan, AS (9/11).
Canggihnya EksoVest, rompi berteknologi robot untuk pekerja pabrik
Amerika Serikat
EksoVest merupakan rompi bionik yang dirancang untuk melindungi dan mengurangi tingkat kelelahan dan cedera pada pekerja yang beraktivitas di jalur perakitan kendaraan.
Alat berteknologi canggih ini dapat membantu meningkatkan tenaga lengan pekerja saat melakukan tugas di atas kepala.
Alat ini nyaman dipakai karena memiliki bobot yang ringan dan memungkinkan para pekerja dapat menggerakkan tangannya dengan bebas.
Ergonomi Ford Motor Co, Marty Smets menjelaskan teknologi yang terdapat pada EksoVest saat sedang diuji coba di Pabrik perakitan Michigan di Wayne, Michigan.
Dua bocah ini mengira mereka menemukan batu biasa, ternyata fosil pohon purba.
Baca SelengkapnyaMahkamah Pidana Internasional (ICC) kemarin mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu.
Baca SelengkapnyaLayanan ini langsung menarik perhatian banyak orang di media sosial.
Baca SelengkapnyaDonald Trump kembali menarik perhatian publik setelah mengumumkan penunjukan Pam Bondi sebagai Jaksa Agung yang baru pada hari Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!
Baca SelengkapnyaPada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.
Baca SelengkapnyaLark, super aplikasi menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kantor modern.
Baca SelengkapnyaSetelah ditangkap, pria yang tidak mengenakan pakaian itu berusaha menolak untuk meninggalkan rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaDonald Trump akan dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada Januari mendatang.
Baca SelengkapnyaSelain memberikan bantuan militer kepada Israel sekitar USD3 miliar setiap tahunnya, AS juga merupakan sekutu terbesar Israel di PBB.
Baca SelengkapnyaAS telah memveto resolusi PBB yang meminta gencatan senjata "segera, tanpa syarat, dan permanen" di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaDengan pemerintahan Donald Trump yang baru, efektivitas sanksi-sanksi ini masih belum dapat dipastikan.
Baca Selengkapnya