Melansir dari video di kanal Youtube Cupliz Ahmad, membagikan potret kehidupan nelayan selama berlayar.
Begini Potret Suka Duka Kehidupan Nelayan Tradisional saat di Tengah Laut
Kapal Nelayan
Para nelayan harus bertahan selama beberapa hari di tengah laut selama mencari ikan. Dalam satu kapal, setidaknya ada lebih dari 10 nelayan yang ikut berlayar bersama.
Untuk keperluan makan dan minum, para nelayan ternyata memasak sendiri dengan menggunakan peralatan seadanya.
Potret dapur buatan di salah satu sisi kapal dengan peralatan memasak sederhana.
Potret salah satu nelayan tengah memasak nasi di dalam kapal.
Para nelayan yang berlayar bersama dalam satu kapal tampak membagi tugas. Saat beberapa nelayan lain tengah berusaha menangkap ikan, beberapa lainnya menyiapkan makanan.
Potret nelayan saat berkumpul bersama sambil memperbaiki jaring perangkap ikan sambil menunggu makanan siap.
Setelah masakan siap, para nelayan langsung berkumpul untuk makan bersama.
Kepada Pramono, warga Pulau Lancang yang kebanyakan nelayan, mengeluhkan persoalan terkait bahan bakar dan tambak.
Baca SelengkapnyaPenghapusan utang terhadap bank himbara merupakan bukti kepedulian Presiden Prabowo.
Baca SelengkapnyaBegini cara Presiden Prabowo keluarkan kebijakan pemutihan utang petani, nelayan, dan pengusaha kecil.
Baca SelengkapnyaKementerian seharusnya bisa memastikan ketersediaan BBM dan alat tangkap yang baik bagi nelayan.
Baca SelengkapnyaIa melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaSempat viral karena terombang-ambing di lautan bersama anaknya, intip proses penurunan perahu baru Pak Aco dari Raffi Ahmad.
Baca SelengkapnyaKabupaten Gunungkidul terpilih sebagai salah satu dari 49 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia yang diusulkan akan menerima DAK produksi pangan nasional
Baca SelengkapnyaSebuah ritual pembersihan laut oleh masyarakat pesisir ini hampir serupa dengan yang ada di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Selengkapnya200 Rumah nelayan yang tadinya kumuh ini kini diubah menjadi rumah apung modern.
Baca SelengkapnyaDengan memperhatikan ini, mereka dapat memprediksi jumlah tangkapan dan peluang ekonomi yang didapat.
Baca SelengkapnyaAdapun tujuan digitalisasi data keanggotaan agar pemerintah memiliki basis data keanggotaan terkait jumlah nelayan yang ada di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya