Jenderal besar Indonesia ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga pada 24 Januari 1916. Ketika usianya baru menginjak 31 tahun, Soedirman sudah menjadi seorang jenderal. Di kalangan prajurit, Jenderal Soedirman merupakan sosok yang paling dihormati.
Panglima TNI Pertama, Begini Kondisi Makam Jenderal Besar Soedirman Kini
Soedirman
Kecintaannya terhadap Tanah Air tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, saat Jenderal Soedirman tengah mengidap sakit paru-paru parah ia tetap bergerilya melawan Belanda.
Usai memimpin perang gerilya dari akhir 1948 hingga pertengahan 1949, kesehatan Soedirman semakin melemah. Jenderal Soedirman pun meninggal dunia pada 29 Januari 1950 di Magelang. Saat itu sang Jenderal baru berusia 34 tahun.
Setelah disemayamkan, jenazah Pahlawan Nasional ini dibawa ke Yogyakarta pada 30 Januari 1950. Perjalanan menuju pemakaman, terlihat ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan untuk bisa memberikan penghormatan terakhir atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Panglima TNI pertama, Jenderal Besar Soedirman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Negara Yogyakarta.
Terlepas dari aksi heroismenya dalam perang kemerdekaan, jenderal yang pernah menjadi guru di SD Muhammadiyah ini dianggap sebagai Bapak Tentara. Di mana sang jenderal lebih dari sekadar menguatkan tentara, namun juga membuat tentara menjadi kekuatan penting di dalam negara.
Pada tahun 1997, Soedirman dianugerahi pangkat Jenderal Bintang Lima karena jasa-jasanya. Bersama Soedirman, dua penerima Bintang Lima lain adalah Jenderal Abdul Haris Nasution alias AH Nasution dan Jenderal Soeharto. Keduanya merupakan mantan bawahan Soedirman di zaman revolusi. Hanya tiga orang ini yang tercatat punya Bintang Lima dan dipanggil sebagai Jenderal Besar.
72 tahun berlalu, kondisi makam sang jenderal masih tetap terawat dengan baik. Makam Jenderal Soedirman dan sang istri berada di belakang Monumen sentral.
Tak hanya berdua, di selasar tersebut juga terdapat makam Letjen TNI Oerip Soemohardjo pelopor terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat dan Soepeno Menteri Pembangunan dan Pemuda pada Kabinet Hatta I.
Dari 16 nama yang diusulkan, akan ada enam yang terpilih untuk mendapatkan gelar pahlawan.
Baca SelengkapnyaKompleks makam terletak di dalam hutan Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara
Baca SelengkapnyaRohana Kudus adalah sosok pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa dulunya adalah seorang intelijen Belanda yang mendukung sekutu mengalahkan Jepang. Namun beberapa tahun berikutnya ia justru berbalik melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan kata-kata bijak Pahlawan Indonesia tentang perjuangan yang kobarkan semangat juang.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi oleh ketidakadilan yang dialami perempuan pada masa itu, ia aktif dalam dunia pendidikan dan organisasi.
Baca SelengkapnyaCut Nyak Dien bahkan pilih bunuh diri ketimbang menyerah pada Belanda.
Baca SelengkapnyaSetiap 1 Desember masyarakat Minahasa akan mengenang sosok pahlawan yang berperan penting dalam emansipasi wanita pada awal abad ke-20.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan nama bayi laki-laki yang terinspirasi dari nama Pahlawan Nasional.
Baca SelengkapnyaTerungkap, ternyata gadis tersebut merupakan putri dari tokoh ternama di tanah air.
Baca Selengkapnya